Jakarta-Suku Dinas Pekerjaan
Umum (Sudin PU) Tata Air terus menyelesaikan titik genangan yang ada di
wilayah Jakarta Utara sebanyak 157 titik genangan sebelum musim penghujan datang dari sebelumnya sebanyak 34 titik
genangan.
Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, Kuryatna Atmadja menjelaskan, jumlah
titik genangan di wilayah Jakarta Utara bertambah. Genangang yang terjadi di wilayah Jakarta Utara sendiri disebabkan
beberapa faktor. Selain kerusakan fungsi saluran mikro, penurunan permukaan
tanah juga ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan titik genangan.
“Penurunan muka tanah
mencapai 14 cm per tahun. Tidak hanya berpotensi menyebabkan banjir di 75 persen
wilayah Jakarta Utara, kondisi ini juga menyebabkan munculnya genangang baru
seperti di Kecamatan Cilincing, Koja, Penjaringan. Kecamatan Koja tercatat
sebagai wilayah paling rawan genangang,”kata Kuryatna.
Kuryatna menambahkan,
ada 157 titik genangan, 37 titik berada di Kecamatan Koja. Meski demikian, dia
telah telah memperbaiki 31 titik genangan di wilayah Kecamatan Koja.
Selain penurunan muka tanah,
penyalahgunaan lahan untuk saluran mikro juga menjadi persoalan. Berdasarkan
hasil pemeriksaaan di lapangan, banyak saluran mikro yang menyempit akibat
bangunan liar sehingga menyebabkan fungsi saluran tidak optimal.
Selain itu, berdasarkan
data Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, selain Kecamatan Koja, beberapa titik
genangan di Kecamatan Pademangan dan Penjaringan telah ditangani oleh petugas.
Secara keseluruhan ada 67 titik genangan yang diperbaiki.
“Upaya yang dilakukan
sudin untuk menangani persolanan genangan adalah memperbaiki saluran mikro di
sekitar titik genangan,”kata Kuryatna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar