Jakarta-Pemerintah Kota ( Pemmot) Jakarta Utara melalui Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah ( KUMKMP ) menggelar kegiatan Kaki Lima Night Market, di Jalan Inspeksi Pluit Timur Raya, atau kawasan Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan . Pada pagelaran yang kedua kalinya ini itu tak kalah ramainya dengan kegiatan sebelumnya.
Ribuan warga dari berbagai daerah tumplek di lokasi kaki
lima Ninght Market. Bukan hanya itu ratusan pedagang kali lima yang ada
di Jakarta Utara juga ikut memeriahkan kegiatan tersebut.
Kepala Sudin KUMKP Jakarta Utara,
Almon Daniel, menyatakan, kegiatan Kaki Lima Night Market dilaksanakan
untuk mempromosikan produk binaan UKM secara keseluruhan, baik kuliner
maupun non kuliner.
"Pedagang ini binaan dari
setiap kelurahan di Jakarta Utara. Dalam kegiatan ini juga panggung hiburan untuk menghibur warga dan
pedagang," papar Almon.
Masih diungkapkan oleh Almon,
kegiatan Gading Night Market (GNM) adalah agenda rutin diadakan rutin sebulan
sekali, dengan lokasinya berpindah-pindah disesuaikan tema dan kodisinya.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut
adalah agar pedagang kecil bisa mengembangkan produk jualannya agar bisa di
fasilitasi dalam menjual produknya.
Disamping itu, dengan kegiatan itu
juga juga upaya kami memberdayakan PKL dalam menawarkan produknya kepada
masyarakat.
"Inti dari Night Market adalah
agar konsumen dapat membeli barang dengan harga murah namun berkualitas,"
ujarnya.
Lebih jauh diungkapkan oleh Almon
Daniel, dipilihnya kegiatan Kaki Lima Night Market di Kawasan Waduk Pluit
ini karena selain ingin mempromosikan lokasi wisatam yang ada di waduk tersebut
juga lokasinya sangat mendukung.
“Kami melihat kegiatan pertama yang
kami gelar di lokasi ternyata mendapat apresiasi dari warga. Makanya tidak ada
salahnya kami kembali menggelar kegiatan yang di lokasi yang sama,”Kata Almon,
Minggu (21/09/2014).
Sementara itu ramida, 43 salah
seorang pedagang otak-otak berasal dari Muara Angke, mengaku sangat senang
adanya Kaki lima Night Market ini. Menurutnya, dalam kegiatan ini sebanyak 150 bungkus
otak-otak berhasil terjual dalam waktu kurang dari tiga jam.
“Alhamdulillah, dagangan saya laris
manis. Kalau hari-hari jangankan 300 bungkus, 100 bungkus aja seharian dan
itupun belum tentu terjual semua, bahkan kadang malah saya bawa pulang untuk di
jual besok,”ungkapnya denganmimik muka serius.
Pernyataan yang sama juga disampaikan
oleh Warto, 43, salah seorang pengunjung, barang
dagangan yang di jual di kegiatan ini bagus-bagus dan harganya relatif murah,
bukan hanya itu saya juga terhibur dengan adanya pangung hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar