Jakarta-Pemprov DKI Jakarta terus mengoptimalisasikan waduk sebagai tempat parkir air yang mampu mencegah banjir.
Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi mengakui, untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah Jakarta Utara, salah satu caranya dengan mengoptimalkan fungsi waduk. Sebab, dengan memaksimalkan waduk dapat menambah daya tampung air sehingga tidak sampai menggenangi jalan atau pemukiman.
Dikatakan Rustam, sejak Desember lalu, sebanyak 200 kepala keluarga (KK) warga RW 17, Kelurahan Penjaringan, sudah direlokasi ke Rusun Muara Baru. Dengan rincian, 135 KK dari sisi barat dan 65 KK warga RT 19/17, Penjaringan yang bermukim di penampang basah bagian utara. Relokasi ini dilakukan agar lebar dan kedalaman waduk jadi lebih memadai.
"Ada 13 kali dan sungai yang masuk ke Jakarta Utara. Kalau tidak ditempatkan dengan baik, kita tidak akan lepas dari banjir.
Pada hari ini sebanyak 81 KK lagi kita relokasi ke Rusun Muara Baru. Mereka merupakan warga dari RT 19 dan RT 16 RW 17, Penjaringan. Selanjutnya, secara bertahap, sekitar 119 KK lain juga akan direlokasi dalam waktu dekat. Mereka juga akan ditempatkan ke blok 10 dan 11 Rusunawa Muara Baru, Penjaringan," kata Rustam saat penyerahan 81 kunci Rusun Muara Baru, di aula Kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (06/01/2015).
Lebih jauh Rustam juga menjelaskan, relokasi ini memang dikebut Pemprov DKI, karena puncak musim hujan diperkirakan melanda Jakarta sekitar akhir Januari sampai Februari nanti. Karena itu, pengerukan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pun akan dikebut. Begitu pun relokasi warga yang bermukim di bagian selatan penampang basah sisi timur Waduk Pluit akan dipercepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar