Sabtu, 21 Februari 2015

PSN dan GPS Harus Jadi Budaya Masyarakat



Jakarta-Lurah Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Purnomo mengatakan penataan lingkungan yang bersih dan sehat yang salah satunya dengan rutin melaksanakan gerakan pungut sampah (GPS) harus melibatkan seluruh unsur masyarakat. Seyogyanya kepedulian terhadap lingkungan dilandasi atas kesadaran setiap individu. Begitu juga dalam hal memerangi penyakit demam berdarah melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

 “Saya berharap, GPS  dan PSN jadi budaya masyarakat, bukan semata-mata karena dorongan dari aparat,”kata Lurah saat memimpin aksi PSN 30 menit di lingkungan RW 11, Kelurahan Pluit, Jumat (20/02/2015).
Untuk GPS, diharapkan warga berinisiatif memungut sampah baik yang ada dilingkungan rumah maupun tempat kerjanya.  Terkait penyakit demam berdarah, seluruh warga diingatkan untuk tetap mewaspadainya dan rutin melaksanakan PSN minimal seminggu sekali. Selain itu saya juga mengharapkan bantuan para pengurus RT, RW dan LMK untuk rutin memberikan imbuhan kepada warga serta  terjun ke wilayah berbaur dengan masyarakat melaksanakan PSN dan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“ Cuaca saat ini masih tidak menentu, jadi demam berdarah harus selalu diwaspadai. RT/RW, jumantik (juru pemantau jentik) serta petugas kesehatan setempat jangan bosan-bosan menyosialisasikan dan menggerakan masyarakat untuk PSN. PSN harus jadi budaya masyarakat, kalau dari aparat saja bukan budaya namanya”pungkas Purnomo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar