Senin, 06 April 2015

Menkes : Indonesia Masih Berkutak Terkait Pangan Sehat & Aman

Jakarta-Menteri Kesehatan,  Nila Moeloek mengatakan,  Indonesia sampai saat ini masih berkutat terkait pangan sehat dan aman. Hal ini ia katakan bisa dilihat dari kasus angka stunting (pertumbuhan terhambat) 37 persen dan obesitas 11 persen pada anak.

"Artinya yang sehat itu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Tapi apakah kita bisa mendapatkan makanan seperti itu? Masih banyak anak kurang gizi, obesitas, dan stunting," ujar Menkes Nila dalam acara peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) di Halaman Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (7/4/2015).


Berangkat dari kenyataan tersebut serta meningkatkan kesadaran terhadap hal tersebut, Kemenkes mengundang perwakilan kelompok masyarakat di antaranya peserta didik sekolah dasar, PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), pelaku usaha, CSR (Coorporate Social Responsbility), dan Saka Bakti Husada dalam acara. Mereka diminta komitmennya untuk turut berpartisipasi aktif menegakkan ketahanan pangan Indonesia.

Perwakilan masyarakat tersebut diharapkan dapat menjalankan perannya masing-masing. Nila mengatakan pemerintah tak bisa sepenuhnya mengawasi konsumsi makanan sekitar 250 juta penduduk Indonesia sehingga kesadaran harus dimulai dari diri sendiri.

"Saya mengharapkan contohnya dari ibu-ibu bisa mengisi kantin sekolah. Saya kira itu jadi kesehatan dimulai dan pemberdayaan ekonomi juga terjadi," kata Menkes.

Acara puncak HKS yang dipusatkan di  Kantor Walikota Jakarta Utara dihadiri hampir 1000 orang yang diisi oleh Menteri Kesehatan, Kepala Kesehatan DKI, perwakilan WHO, para pejabat kementerian dan pemerintah daerah, pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Jakarta Utara, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, tokoh usaha, duta keamanan pangan, anggota pramuka Saka Bhakti Husada, para siswa dai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum hingga kader kesehatan di lingkungan masyarakat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar