Jakarta-Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengatakan, Indonesia sampai saat ini masih berkutat
terkait pangan sehat dan aman. Hal ini ia katakan bisa dilihat dari kasus angka
stunting (pertumbuhan terhambat) 37 persen dan obesitas 11 persen pada anak.
"Artinya yang sehat itu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Tapi apakah kita bisa mendapatkan makanan seperti itu? Masih banyak anak kurang gizi, obesitas, dan stunting," ujar Menkes Nila dalam acara peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) di Halaman Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (7/4/2015).
"Artinya yang sehat itu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Tapi apakah kita bisa mendapatkan makanan seperti itu? Masih banyak anak kurang gizi, obesitas, dan stunting," ujar Menkes Nila dalam acara peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) di Halaman Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (7/4/2015).
Berangkat dari kenyataan
tersebut serta meningkatkan kesadaran terhadap hal tersebut, Kemenkes
mengundang perwakilan kelompok masyarakat di antaranya peserta didik sekolah
dasar, PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), pelaku usaha, CSR (Coorporate
Social Responsbility), dan Saka Bakti Husada dalam acara. Mereka diminta
komitmennya untuk turut berpartisipasi aktif menegakkan ketahanan pangan
Indonesia.
Perwakilan masyarakat tersebut diharapkan dapat menjalankan perannya masing-masing. Nila mengatakan pemerintah tak bisa sepenuhnya mengawasi konsumsi makanan sekitar 250 juta penduduk Indonesia sehingga kesadaran harus dimulai dari diri sendiri.
"Saya mengharapkan contohnya dari ibu-ibu bisa mengisi kantin sekolah. Saya kira itu jadi kesehatan dimulai dan pemberdayaan ekonomi juga terjadi," kata Menkes.
Perwakilan masyarakat tersebut diharapkan dapat menjalankan perannya masing-masing. Nila mengatakan pemerintah tak bisa sepenuhnya mengawasi konsumsi makanan sekitar 250 juta penduduk Indonesia sehingga kesadaran harus dimulai dari diri sendiri.
"Saya mengharapkan contohnya dari ibu-ibu bisa mengisi kantin sekolah. Saya kira itu jadi kesehatan dimulai dan pemberdayaan ekonomi juga terjadi," kata Menkes.
Acara puncak HKS yang dipusatkan di Kantor Walikota Jakarta Utara dihadiri hampir
1000 orang yang diisi oleh Menteri Kesehatan, Kepala Kesehatan DKI, perwakilan
WHO, para pejabat kementerian dan pemerintah daerah, pejabat dilingkungan
Pemerintah Kota Jakarta Utara, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, tokoh
usaha, duta keamanan pangan, anggota pramuka Saka Bhakti Husada, para siswa dai
tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum hingga kader kesehatan di
lingkungan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar