Jakarta-Pemerintah Kota Jakarta Utara melalui Pemerintah Kelurahan Rawa Badak Selatan,
Kecamatan Koja akan menguji coba sistem pengolahan
sampah malam hari tanpa tempat pembuangan sampah
sementara (TPS), Jumat (12/06/2015) malam.
Lurah Rawa Badak
Selatan, Sutarjo mengatakan, program uji coba sistem tersebut merupakan upaya mengatasi tidak adanya Lokasi Penampungan
Sementara (LPS) sampah di wilayah.
Untuk mendukung uji coba program tersebut,
pihaknya sudah membagikan 57 gerobak sampah untuk menambah jumlah armada
pengangkutan sampah yang sudah ada.
Rencananya, sampah dari rumah warga diambil dan diangkut ke lokasi yang sudah
ditentukan secara terjadwal. Setelah disentralisir di titik kumpul, selanjutnya
sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Bantar Gebang.
Secara teknis, sampah yang diangkut dari rumah warga akan dikepul dalam
gerobak-gerobak sampah di lingkungan masing-masing. Selanjutnya, sampah
tersebut akan dibawa ke titik kumpul di Jl Alur Laut, depan Pasar Walang Baru mulai
pukul 22.00-24.00.
"Selama ini warga kalau mau buang sampah harus ke LPS di Kelurahan Rawa
Badak Utara. Mungkin karena jauh, jadi banyak yang tercecer," ujarnya,
Jumat (12/6).
Dikatakan Sutardjo, uji coba tersebut akan fokus di 5 RW yakni, RW 03, 04, 05,
06 dan RW 07. Sedangkan untuk RW 01, 02, 08, 09, 10 dan RW 11 Kelurahan Rawa
Badak Selatan, akan disiapkan lokasi lain di Jl Raya Plumpang. Namun demikian,
pembukaan titik kumpul sampah kedua dengan catatan bila program penjadwalan buang
sampah malam hari di lokasi pertama sudah berjalan dengan baik.
Kasudin Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati mengatakan, setiap hari
sampah yang dihasilkan Kelurahan Rawa Badak Selatan dengan jumlah penduduk
sekitar 44 ribu berkisar antara 20-25 ton.
"Agar tidak
mengganggu jalan, gerobak yang datang akan kita masukkan ke pasar. Di LPS pasar
truk kita sudah siap mengangkut menuju TPA," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Rustam Effendi mengatakan, program tersebut merupakan upaya pengaturan pembuangan sampah seperti yang dilaksanakan di Jalan Bugis. Selain efisien karena tidak perlu membeli lahan untuk LPS, pola pengangkutan tersebut juga dapat meminimalisir kesemrawutan lalu lintas saat pengangkutan sampah ke truk.
"Nantinya secara bertahap akan kita terapkan ke wilayah lain. Kita berharap, dengan penjadwalan yang dilakukan dapat mengatasi persoalan sampah di Jakarta Utara," tandasnya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Rustam Effendi mengatakan, program tersebut merupakan upaya pengaturan pembuangan sampah seperti yang dilaksanakan di Jalan Bugis. Selain efisien karena tidak perlu membeli lahan untuk LPS, pola pengangkutan tersebut juga dapat meminimalisir kesemrawutan lalu lintas saat pengangkutan sampah ke truk.
"Nantinya secara bertahap akan kita terapkan ke wilayah lain. Kita berharap, dengan penjadwalan yang dilakukan dapat mengatasi persoalan sampah di Jakarta Utara," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar