Lumban Gaol |
Jakarta-Angka pengangguran di Jakarta Utara ternyata masih cukup tinggi. Berdasarkan
catatan Kantor Badan Pusat Statistik Jakarta Utara masih terdapat sekitar 106
ribu jiwa yang masuk kategori pengangguran.
Ironisnya, angka ini melebihi angka pengangguran pada 2011 lalu yang
mencapai 96 ribu jiwa. Hal ini membuktikan berbagai program unggulan yang
digembar-gemborkan pemerintah tidak mampu menjawab persoalan kemiskinan dan
pengangguran di Jakarta Utara.
“Pemerintah Kota Jakarta Utara masih memiliki tugas berat untuk mengentaskan
pengangguran yang saat ini mencapai 106 ribu jiwa. Angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 96.000 orang,” kata Kepala Kantor Badan
Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara, Lumban Gaol,Kamis ( 29/08/2013).
Dia mengatakan berdasarkan data statistik jumlah penduduk Jakut saat ini
mencapai 1,73 juta jiwa. Sedangkan angkatan kerja mencapai 1,03 juta jiwa dan
yang sudah bekerja 923 000 jiwa. Dengan demikian, menurutnya, ada 106 ribu
belum mendapatkan lapangan pekerjaan.
Kembali dia menjelaskan, sumbangan ekonomi terbesar di Jakut mencapai 42 %
dari sektor industri. Sisanya dari sektor lain seperti pariwisata, konstruksi,
listrik, hotel maupun dari sektor perdagangan.
“Jakarta Utara memiliki ciri khas tersendiri dengan sektor indutri yang
hampir mencapai 50 persen. Apalagi di wilayah ini terdapat sejumlah perusahaan
besar, seperti Astra Group, KBN, dan sebagainya. Hal itu membuat pertumbuhan
ekonomi Jakut relatif baik. Misalnya pada tahun 2011 sekitar 6,36 %,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar