Jakarta-Ribuan
orang lanjut usia (lansia) di Jakarta Utara mengadakan tour ke lokasi wisata
Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (24/06/2014). Acara ini dalam rangka
peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN).
Diharapkan
dengan adanya kegiatan ini, para lansia akan terhibur dan merasa bahagia, karena mendapat perhatian khusus dari
pemerintah.
“Wajib hukumnya menjunjung tinggi para orang. Karena tanpa orang
tua kita tidak akan ada. Maka dari itu, beliau-beliau ini harus mendapat
perhatian khusus, agar tetap bersemangat dalam menjalani hidupnya
sehari-hari,”kata Heru Budi Hartono, Walikota Jakarta Utara.
Untuk menyenangkan para orang tua
itu banyak cara, salah satunya dengan mengajak berrekreasi ke lokasi-lokasi
wisata seperti sekarang ini. Maka dari itu Pemkot Jakarta Utara melalui Sudin
Sosial memiliki program peduli lansia.
Sementara itu, Kasudin Sosial Ika
Lestari Adji mengatakan, jumlah penduduk Jakarta Utara seluruhnya ada
sekitar 1.645.659 jiwa. Dari jumlah itu ada sekitar 50.000 diantara termasuk
kategori lansia. “Dari 50 ribu orang itu ada sekitar, 12 ribu diantara
tergolong lansia yang tidak mampu,”kata Ika Lestari Adji.
Akan tetapi sayangnya dari jumlah tersebut, baru sekitar 3.925 orang yang tertangani secara rutin oleh program pemerintah menanggulangi manula miskin. Sedangkan sisanya, sekitar 8000 orang yang belum tertangani secara optimal.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Aji, mengakui bahwa belum semua manula yang terkategori miskin di Jakarta Utara tertangani program pusat santunan keluarga (pusaka). Selama ini 18 pusaka yang tersebar di 6 Kecamatan, baru bisa memberikan layanan sekitar 33 persen dari jumlah lansia miskin di Jakut.
Program pembinaan yang dilakukan secara rutin antara lain, memberi asupan makanan tambahan, modal usaha dan bantuan biaya untuk pengobatan atau lainnya. Selain itu juga memang dilakukan bimbingan spiritual serta pelatihan senam.
"Memang belum bisa optimal kita layani. Hal ini karena keterbatasan yang kita miliki," ujarnya.
Akan tetapi sayangnya dari jumlah tersebut, baru sekitar 3.925 orang yang tertangani secara rutin oleh program pemerintah menanggulangi manula miskin. Sedangkan sisanya, sekitar 8000 orang yang belum tertangani secara optimal.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Aji, mengakui bahwa belum semua manula yang terkategori miskin di Jakarta Utara tertangani program pusat santunan keluarga (pusaka). Selama ini 18 pusaka yang tersebar di 6 Kecamatan, baru bisa memberikan layanan sekitar 33 persen dari jumlah lansia miskin di Jakut.
Program pembinaan yang dilakukan secara rutin antara lain, memberi asupan makanan tambahan, modal usaha dan bantuan biaya untuk pengobatan atau lainnya. Selain itu juga memang dilakukan bimbingan spiritual serta pelatihan senam.
"Memang belum bisa optimal kita layani. Hal ini karena keterbatasan yang kita miliki," ujarnya.
Selama ini menurut Ika, para lansia yang menerima layanan rutin sebanyak 3600 orang. Sedangkan yang mendapat bantuan dari kemensos sebanyak Rp 300 ribu, 225 orang dan yang mendapat bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) sebanyak 100 orang.
"Kalau UEP kita berikan bantuan modal usaha seperti nasi uduk, lontong sayur dan lain-lain dalam bentuk barang. Makanya, seperti saat ini, kita ajak 1000 orang lansia untuk menikmati hiburan," ujarnya.
Salah
seorang peserta warga RT 09/11, Tugu Utara, Koja, Ramijah (75), mengaku senang
dengan adanya kegiatan yang dilakukan. Sebab selama ini, ia tidak pernah
mendapat kesempatan liburan.
"Saya baru pertama kali liat ikan nari-nari dan putri duyung. Makanya saya senang sekali," tukasnya.
"Saya baru pertama kali liat ikan nari-nari dan putri duyung. Makanya saya senang sekali," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar