Selasa, 04 Februari 2014

Seribu Lampu LED telah terpasang di Jakarta Utara



Jenis lampu LED
Jakarta-Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Utara selama kurun waktu 2013 lalu telah membangun seribu lampu Light Emitting Diod (LED) di enam kecamatan di wilayah Jakarta Utara. 

Menurut Kepala Seksi Pencahayaan Kota Suku Dinas Perindustrian dan Energi, H. Saoyaki semua lampu LED telah dipasang, adapun lokasi pemasanagan tersebut diantaranya berada di area Islamic Center, Jalan Inspeksi Kali Sunter, kawasan Kelurahan Papanggo, Jalan Akses Marunda sampai BKT, serta Jalan Plumpang Semper, dan jalan MHT dipemukiman warga. 

“LED adalah teknologi lampu solid state yang diaplikasikan sebagai general lighting menggantikan teknologi lampu yang sebelumnya, dimana Lampu-Led ini menawarkan lampu yang jauh lebih hemat listrik dengan usia hidupnya (lifetime) yang sangat  panjang , kata dia, saat berbincang, Selasa ( 04/02/2014). 

Pencahayaan kota yang optimal sangat mutlak agar kegiatan pembangunan dan aktivitas masyarakat tidak terganggu. Serta memimalisir aksi kriminalitas maupun kasus-kasus kecelakaan akibat lampu padam, tambah dia.

Puluhan Ton Sampah Kulit Kerang Hambat Kali Cakung Draine



Jakarta-Puluhan ton sampah kulit kerang yang terbawa arus Kali Banglio membuat muara kali Cakung Draine, Cilincing, tertutup. Saking banyaknya, kulit-kulit kerang itu membentuk seperti pulau dan tanggul. Akibat tumpukan kulit kerang ini sehingga arus air kali sulit untuk mengalir karena tersumbat. Untuk membersihkannya dibutuhkan alat khusus.

Giarno, Ketua RW 4 Cilincing, mengatakan, dampak dari penumpukan sampah kulit kerang ini arus lalu lintas perahu nelayan di TPI Cilincing juga terhambat. Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak PU Air atau Dinas Kebersihan supaya secepatnya membersihkan sampah kulit kerang itu.

"Bukan tidak mungkin jika tak cepat dibersihkan muara Kali Cakung Draine bisa tertutup," ujarnya.
 Sementara itu, Supriyono, Camat Cilincing menuturkan, pihaknya akan segera melayangkan surat ke pihakinstansi terkait agar kulit kerang yang menggunung seperti pulau segera dibersihkan. Pasalnya, sampah kulit kerang itu bisa menutup muara kali Cakung Draine.

 "Besok kita akan surati ke PU Tata Air maupun (dinas) Kebersihan untuk segera membersihkannya," jelas Supriyono, Selasa (04/02/2014).

Koja bentuk satgas antisipasi kemacetan



Satpol PP Kec. Koja bantu antisipasi kemacetan
Jakarta-Satpol PP Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mermbentuk satuan tugas ( satgas ) antisipasi kemacetan. Mereka membantu mengatur lalu lintas, khususnya dititik-titik rawan kemacetan. 

“Sebanyak 40 anggota Satpol PP setiap hari bertugas menjaga dan membantu mencairkan kemacetan dititik-titik rawan kemacetan,” kata Rahmat Effendi Lubis, didampingi Kasatgas Kecamatan Koja, Siti Mulyati, saat berbincang, Selasa ( 04/02/2014). 

Menurutnya, anggota Satpol PP seperti arahan Gubernur sekarang harus lebih dekat dengan masyarakat dan membantu masyarakat. Bukan itu saja, satgas ini juga ditugaskan untuk mengatasi banjir. 

Untuk lokasi rawan kemacetan yang dijaga Satpol PP, dia kembali menambahkan, berada di Simpang Lima Semper, putaran depan PT. Bogasari, dan perempatan Jalan Cipeucang.

Senin, 03 Februari 2014

Petani Merugi, Banjir Rendam Puluhan Sawah di Jakarta Utara


Jakarta-Banjir yang terjadi di Jakarta Utara beberapa waktu lalu, selain mengenangi pemukiman warga dan jalan, ternyata banjir juga mengenangi area persawahan. 

Lokasi persawahaan yang masih tergenang dan satu-satunya areal perswahaan yang masih tersisa di Jakarta Utara berada di kawasan Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

Abdul Qodir, Ketua Gabungan Petani Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara menuturkan, lahan sawah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, masih terendam pasca banjir beberapa hari yang lalu mencapai 50 persen areal persawahan. 

Dari 335 hektar sawah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, diantaranya 167 hektar sawah masih terendam banjir, hal ini menyebabkan para petani gagal panen dan gagal tanam karena sawah yang masih terendam.Akibat tergenangnya areal perswahaan tersebut berdampak pada kerugian yang dialami petani yang mencapai ratusan juta rupiah. 

Para petani berharap pemerintah segera memperbaiki saluran air dan irigasi di sawah, supaya aliran air tidak tersedat dan sawah pun tidak terendam. Sehingga petani tidak mengalami kerugian yang besar, tambah dia.

Cuaca Buruk, Nelayan Cilincing Alih Profesi



Nelayan Cilincing perbaiki perahu
Jakarta-Akibat cuaca buruk dan belum selesainya musim angin barat membuat aktivitas nelayan Cilincing untuk mencari ikan terhenti. Kalaupun ada hanya satu dua perahu yang beroperasi itu lantaran nekad untuk mencari kebutuhan.

Menurut Narto (35), nelayan Marunda, Cilincing, menuturkan musim barat disertai cuaca buruk sangat beresiko yang mengakibatkan perahu terjungkal. Karena itu, nelayan hanya bisa menunggu musim barat selesai.

Untuk mengisi kekosongan waktu, saya hanya bisa memperbaiki perahu-perahunya yang rusak maupun jaring penangkap ikannya. Dan ada juga alih profesi jadi kuli bangunan atau ojek motor.

Liliek Litasari, Kepala Suku Dinas Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara menjelaskan kondisi angin barat memang banyak nelayan tak melaut. Namun mengisi kekosongan waktunya pihaknya memberikan program pelatihan seperti cara perbaiki mesin atau alat tangkapnya. Termasuk membantu memberikan sembako bagi keluarga nelayan.

Atasi PMKS Usia Sekolah, Sudin Sosial Berikan Bantuan Modal Kerja



Ika Lestari Adji

Jakarta-Untuk mengatasi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ) usia sekolah, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah mempunyai beberapa program yang siap dijalankan pada tahun ini, diantaranya, berencana akan memberikan bantuan modal kerja kepada keluarga PMKS miskin.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Adji, menuturkan, langkah pemberian modal usaha ini agar jumlah PMKS usia sekolah tidak semakin banyak.

“Bantuan modal ini berupa gado-gado, atau buat toko kelontongan hingga membuka konter pulsa,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga pada tahun ini akan berkoordinasi dan mengundang perwakilan pengurus RT-RW khususnya dikawasan kumuh.

“Untuk tahun 2014 ini, trend anak jalan dan parkir liar yang terjaring cenderung naik, dimana dari tanggal 01 Januari 2014 sampai 14 Januari 2014 lalu, sudah 75 orang anak lebih yang terjaring,” kata dia kepada wartawan, Senin (03/02/2014).

Untuk lokasi PMKS tersebut, dia kembali menambahkan, berada di sepanjang kawasan Jalan Raya Cacing Cilincing hingga pelabuhan, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Pademangan, dan Kapuk Muara.