Jumat, 28 Februari 2014

Kawasan Wisata Kuliner Nusantara di Jalan Bugis Raya

Trityatmo Bowolaksono
Jakarta-Kabar baik bagi Anda warga Jakarta Utara yang memiliki kegemaran atau penikmat kuliner Nusantara, mengingat Pemerintah Kota Jakarta Utara berencana menjadikan Jalan Bugis, Kecamatan Tanjung Priok sebagai kawasan Kuliner Nusantara di tahun 2014 ini.

Kepala Kantor Perencanaan Kota ( Kappenko ) Jakarta Utara, Trityatmo Bowolaksono, menuturkan dilokasi itu saat ini telah terdapat beberapa tempat kuliner, namun belum dikelola dengan maksimal.

“Jika di lokasi tersebut dikelola secara maksimal tentunya bisa mendatangkan Pendapatkan Asli Daerah ( PAD),” kata dia, saat dihubungi, Jumat (28/02/104).

Selain meningkatkan PAD, jika diloksi itu sudah ada kawasan Kuliner Nusantara tentu saja bisa merekrut ribuan tenaga kerja, dan bisa meningkatkan pedapatan bagi warga di sekitar  lokasi tersebut. Saat ini, diloksi itu sudah terdapat puluhan rumah makan dengan beragam cita rasa nusantara, untuk itu kami telah merancang pada tahun 2014 ini, kawasan itu tersebut bisa menjelma sebagai kawasan Kuliner Nusantara.

“Kami hanya bersifat mengusuikan, dan seluruh SKPD siap merealisasikan hal itu. Selanjutnya kami akan menyampaikan hal itu kepada Pak Walikota untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” tambah dia.   


Lokbin 103 Permai Blok B segara Beroperasi


Peninjauan Lokbin 103 Permai, Blok B, Jakarta Utara
Jakarta-Pembangunan gedung Pasar Lokasi Binaan (Lokbin) Lorong 103 Permai, Blok B, Kecamatan Koja, Jakarta Utara yang terdiri dari 224 unit kios saat ini telah selesai dikerjakan. 

Saat ini tengah menunggu selesainya tahap verifikasi agar para pedagang bisa segera berjualan di tempat baru yang lebih nyaman dan bersih. 

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) DKI Jakarta, Joko Sunaryo, menuturkan, bgai pedagang yang ingin menempati kios ini terlebih dahulu diverifikasi, langkah verifikasi ini dilakukan karena jumlah kios yang ada tidak seimbang dengan para penjual yang berkeinginan mendapatkan kios di sini. 

Verikasi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui pedagang mana yang benar-benar sebelumnya pernah menempati atau berlokasi di sekitar Lorong 103 atau berjualan yang berdekatan dengan lokasi ini. Setelah diverikasi ketemu jumlah pedagang yang benar-benar berhak menempati. Namun,  jika masih ada kios yang kosong maka dilakukan pengundian, kata Joko Sunaryo, didampingi Kepala Suku Dinas Koperasi dan UKM Jakarta Utara, Almon Daniel, saat meninjau secara langsung Lokbin 103 Permai, Blok B, Koja Jakarta Utara, Rabu (26/02/2014) lalu.

Untuk anggota yang tergabung dalam tim verifikasi tersebut,  dia menambahkan , terdiri dari camat, lurah, Bagian Perekonomian Jakarta Utara, Sudin UKM Jakarta Utara, serta UPT Lokbin Dinas Koperasi dan UKM Jakarta,  serta pihak-pihak yang terkait dalam hal ini. 

“Setelah dilaksanakan verifikasi pada bulan ini juga Lokbin 103 Permai Blok B beroperasi,” terang dia. 

Ditambahkan Kepala Sudin Koperasi dan UKM Jakarta Utara, Almon Daniel, selain Lokbin blok B ini, para pedagang yang bisa berjualan di disini juga bisa di tampung di Lokbin 103 Blok A dan C. 

“Dengan beroperasinya Lokbin ini,  maka pedagang yang selama ini berjualan di sepajang jalan Lorong 103 sudah tidak lagi berjualan disepanjang jalan itu,” terang Almon.

Ruang Rawat Inap Penderita Gizi Buruk di Puskesmas Cilincing


Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara
Jakarta-untuk memberikan perhatian dan perawatan bagi balita yang kurang gizi, pihak Puskesmas Cilincing Jakarta Utara telah menyiapkan ruang perawatan atau ruang TFC  (Therapy Flour Child),  di lantai 4,  Puskesmas Kecamatan Cilincing. Pelayanan itu dibuka selama 24 jam.

 Penyediaan fasilitas ini bertujuan agar balita-balita yang mengalami kekurangan gizi atau terjangkit gizi buruk langsung di tangani pihak Puskesmas.

Menurut drg.  Atik, Ka Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, upaya ini sebagai langkah untuk mengambil tindakan cepat jika ditemukan balita yang kekurangan gizi atau penderita gizi buruk untuk cepat di tolong dan diberikan pengobatan.
 "Jadi mereka yang terkena gizi buruk langsung kita tangani di sini, Prosesnya jika terbukti gizi buruk akan diberikan perawatan intensif selama rawat inap 3 bulan. Dan tidak dipungut biaya" kata drg Atik.

Ditambahkan Drg Atik, selama proses pengobatan, si balita yang tekena gizi buruk akan dipantau pola asupan makanannya di ruang ini.
"Selama tiga bulan akan di rawat, dan selama proses pengobatan nanti terpantau kemajuannya" katanya. Ia juga meminta kepada orangtua yang memiliki anak balitanya yang terkena gizi buruk atau kekurangan gizi tak perlu malu untuk membawa berobat anaknya ke puskesmas. Apalagi didalam ruang khusus rawat inap penderita gibur ini juga disiapkan tempat bermain anaknya.

Selain disiapkan ruang inap untuk penderita gizi buruk, pihak Puskesmas Cilincing juga menyiapkan 45 tempat tidur bagi penderita rawat inap. 

"Bukan cuma penderita gizi buruk kita siapkan, melainkan bagi warga yang terkena penyakit DBD, Tipus maupun muntaber jika memang harus di rawat, puskesmas siapkan ruang rawat inapnya. Dan di Gratis bagi warga yang sudah memiliki atau tercatat sebagai peserta KJS maupun BPJS" tambah dia.  

Sudin Sosial : Targetkan Jalan Yos Sudarso Bebas PMKS


Razia PMKS di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara
Jakarta-Suku Dinas Sosial Jakarta Utara menargetkan sepanjang Jalan Yos Sudarso terbebas dari keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Aji, menyatakan pihaknya akan kerja keras untuk memberantas PMKS.

“Jalan Yos Sudarso termasuk jalan kebanggaan Jakarta Utara untuk itu harus terbebas dari PMKS, karena jalan itu adalah merupakan Jalan Thamrinnya Jakarta Utara . Bukan hanya PMKS, penataan taman, jalan dan penunjang lainnya menjadi perhatian utama. Dengan begitu masyarakat yang melewati jalan tersebut akan merasa nyaman dan aman,” ungkap Ika Lestari Aji, didampingi Kepala Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Sudin Sosial Jakarta Utara, Jumat (28/02/2014). 

Untuk menunjang kegiatan operasi penertiban PMKS,  dia kembali menjelaskan, pihaknya menggandeng Satpol PP maupun dari  masyarakat yang terlatih dari Sudin  Sosial yakni Pos Pemantauan Pengendalian Sosial (P3S). 

“Peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk ikut mendukung terbebasnya Jakarta Utara dari PMKS,” tutur Ika Lestari Aji.

Selain itu, Sudin Sosial Jakarta Utara juga memiliki fasilitas kendaraan operasional khusus untuk mengangkut PMKS yang berhasil ditertibkan. Setelah diangkut, mereka akan didata dan langsung diserahkan ke panti sosial yang ada di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Ditambahkan Israk, selama bulan Januari 2014, Sudin Sosial Jakarta Utara berhasil menjaring 126 orang dan bulan Februari sekitar 128 orang di Jl. Yos Sudarso, Jl. Enggano, Jl.Perintis Kemerdekaan, Jembatan Tiga dan lain-lain.

Kampung Deret di Semper Barat Ubah Rumah Reyot Jadi Beton






Jakarta-Program Kampung Deret yang merupakan program unggulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) sudah mulai terlihat. Salah satunya, di sepanjang  Gubuk Genteng, RT 10 RW 05, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
  
Dulunya dilokasi itu deretan rumah reyot yang terbuat dari kayu sudah berubah menjadi bangunan beton yang cantik. Selain itu, jalan yang sebelumnya selalu becek dan tergenang air saat hujan kini telah dibeton, dan puluhan lampu penerang jalan menyala sehingga suasana kampung tersebut enak dilihat mata.

Ketua RT setempat, Senja Muaji (43), mengatakan, ada 57 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan dana untuk membangun rumah. Namun, masih ada satu warga yang belum mendapatkan bantuan sebab ahli warisnya belum menandatangani pencairan dana.

Ia menuturkan, tiap rumah memperoleh dana berbeda, bergantung pada luas dan kondisi bangunan. Misalnya, rumahnya seluas 12 meter persegi mendapatkan bantuan sebesar Rp 36 juta. Padahal, per meternya oleh pemerintah dikasih sebesar Rp 1,5 juta. "Karena dari dulu sudah dua lantai, maka luasnya jadi 24 meter persegi, jadi dapat Rp 36 juta."

Kendati demikian, ia mengakui tidak semua warga yang dulu rumahnya dua lantai dihitung. "Ini tergantung dari konsultan yang menyurvei," ucapnya.

Meski kawasan tersebut sudah terlihat jauh lebih baik, warga sekitar belum terbebas dari banjir. Pada Januari lalu, akibat Kali Gubuk Genteng meluap, banjir mencapai 30 cm. Warga berharap pemerintah juga mengeruk kali yang lebarnya sekitar 3 meter tersebut.

Lurah Semper Barat, Muhammad Iqbal membenarkan bahwa warga RT 10 masih kerap terkena banjir. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah membangun turap di sepanjang Kali Gubuk Genteng.

Berkaitan dengan program kampung deret 2013 di Jakarta Utara, Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Jakarta Utara, Ali Pattah, menjelaskan sebanyak 6 lokasi di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara, menjadi lokasi kampung deret atau penataan kampung secara terpadu. 

Diharapkan, kedepannya tidak ada lagi perumahan yang kumuh dan jalan perkampungan yang rusak atau masih tanah atau pun belum di aspal maupun di beton, dengan adanya program kampung deret memberikan manfaat yang cukup baik untuk warganya,tambah Ali Patta.

Kamis, 27 Februari 2014

Petugas PNPM MPk Ikut Pelatihan Jurnalistik



Jakarta-Untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam hal melaporkan segala kegiatan sehingga terwujud transparansi untuk suksesnya kemandirian warga, puluhan relawan dan petugas PNPM Mandiri Perkotaan (PNPM MPk), di wilayah Jakarta Utara mendapat pelatihan jurnalistik. 

Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor PMP Jakarta Utara, Hj. Nurleli Muktar. Sebagai pembicara Gunawan Eko, wartawan di salah satu media harian terbitan Jakarta. 

Kepala PNPM Jakarta Utara, Hj. Nurleli Muktar, menuturkan program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan ( P2KP ) yang dilaksanakan sejak tahun 1999 dan sejak 2007 lalu berubah nama menjadi PNPM MP ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ) sebagai upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. 

Program ini, masih kata dia, sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. 

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Utara telah terbentuk 31 Lembaga BKM-LKM, enam Lembaga Forum BKM-LKM tingkat Kecamatan dan satu Lembaga Forum BKM-LKM tingkat Kota. 

Dimana, setipa forum BKM-LMK dimasing-masing kecamatan memiliki dinamika yang sangat beragam sejak awal pembentukan hingga perjalanan aktivitas sampai dengan saat ini. Karena itu, selayaknya Forum BKM/LMK sangat perlu untuk dipicu kinerjanya sehingga dapat optimal dalam rangka menjalankan peran dan fungsinya, kata Hj. Nurleli. 

Forum BKM/LKM, dia kembali menambahkan, merupakan wadah yang dibentuk oleh masyarakat pelaku PNPM MPk yang ada di BKM-LKM guna menampung kebutuhan pengembangan dan kemadirian BKM/LMK, baik dalam hal komunikasi, maupun bentuk-bentuk kerjasama. Membnagun peran serta masyarakat/warga kota dalam memberi masukan, maupun bentuk-bentuk kerjasama. Membangun peran serta masyarakat/warga kota dalam memberi masukan, mengevaluasi, maupun menjembatani pembangunan yang berbasis pada kearifan lokal, sehingga pembangunan kota yang lebih manusuiawi dan dirasakan manfaatnya bagi warga miskin. 

Mengingat pentingnya keberadaan/eksistensi peran dan fungsi Forum BKM-LKM tersebut diatas maka diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya baik bagi para anggota Forum BKM-LKM maupun pelaku pemberdaya gerakan penaggulangan kemiskinan melaluli kegiatan pelatihan-pelatihan. Salah satu diantaranya adalah pelatihan forum dan pelatihan jurnalistik warga bagi para relawan anggota forum BKM-LKM, terang Hj. Nurleli, saat membuka pelatihan jurnalistik bagi relawan dan anggota forum BKM-LKM Jakarta Utara, di Kantor Walikota Jakarta Utara, Kamis (27/02/2014).

Sementara itu, Kordinator Forum Komunikasi BKM/LKM  Jakarta Utara, Mochammad Mursani, menjelaskan tujuan diadakannya pelatihan Forum BKM-LKM dan Pelatihan Jurnalistik Warga ini adalah untuk mengembangkan kapasitas para anggota forum dan relawan dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Melalui program ini, saya berharap agar saudara dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat mengimplementasikan dalam pengelolaan program kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan tingkat kelurahan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selain itu juga, dapat mengelola program-program pemberdayaan masyarakat dari tingkat nasional seperti program PNPM-MPk, serta program lainnya bisa lebih transparan dan akutabel, harap Mochammad Mursani.