Jumat, 31 Januari 2014

Sudin Sosial Jakarta Utara Antisipasi PMKS Usia Sekolah

Jakarta-Pemkot Administrasi Jarta Utara melalui Suku Dinas Sosial menjaring sebanyak 1125 penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ), dalam razia sepanjang 2013.

PMKS yang terjaring razia, yaitu gelandangan, pengemis, pekerja seks komersial ( PSK ), waria, penderita penyakit kusta, pengamen, pak ogah, parkir liar, pengamen, pemulung, psikotik atau penderita ganguan jiwa, dan anak jalanan. Para PMKS yang terjaring langsung didata dan diserahkan ke Panti Kedoya untuk diberikan pembinaan.

Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Suku Dinas ( Sudin ) Sosial Jakarta Utara, Israk mengatakan dari 1123 PMKS yang terjaring tersebut sebanyak 75 anak jalanan yang didominasi putus sekolah ikut terjaring.

"Untuk tahun 2014, trend anak jalan dan parkir liar yang terjaring cenderung naik, dimana dari tanggal 01 Januari 2014 sampai 14 Januari 2014 lalu, sudah 75 orang yang terjaring. Anak jalanan dan parkir liar yang terjaring itu adalah mereka yang usia sekolah," ucap dia.

Agar jumlah PMKS usia sekolah di Jakarta Utara tidak semakin banyak, dia kembali menambahkan, untuk tahun ini pihaknya akan berkoordinasi dan mengundang perwakilan pengurus RT-RW khususnya dikawasan kumuh untuk dapat membantu kami memberikan masukan kepada kami cara mengatasi hal itu.

Disamping itu kami terus berkoordinasi dengan Satpol PP dan instansi terkait lainnya untuk mengelar razia, terutama di daerah yang rawan PMKS.  

Warga Rawa Badak Selatan Ikuti Pelatihan Tata Boga

Jakarta-Menggalang pemberdayaan ekonomi mikro, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara mengadakan pelatihan tata boga diikuti 30 warga di alua kantor kelurahan setempat, baru-baru ini.

Pelatihan berlangsung dua hari dibuka Lurah Rawa Badak Selatan, Sutarjo,bersama Ketua LMK Rawa Badak Selatan, Endi Sucayadi.

Pelatihan gratis yang dibiayai dari dana bina sosial Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) APBD Perubahan 2013 ini disambut senang warga khususnya kaum ibu rumah tangga yang sehari-harinya banyak waktu luang, setelah mengurus keluarga.

“Daripada asyik ngerumpi jadi tambah dosa, mending saya ikut kursus gratis membuat kue. Rencananya saya akan buka usaha kecil-kecilan aneka kue,” ujar Sunarsih,38, salah seorang peserta pelatihan.

Lurah Rawa Badak Selatan, Sutarjo mendukung program LMK untuk meningkatkan kualitas hidup melalui serangkaian pelatihan salah satunya tata boga, serta diharapkan dapat menekan jumlah pengangguran.

Sementara itu, Ketua LMK Rawa Badak Selatan, Endi Sucayadi,  menuturkan pelatihan diprioritaskan bagi kaum ibu rumah tangga, remaja putri dan kader PKK sebagai bekal untuk membuka usaha rumahan.

“Program PPMK Bina Sosial sebagai bagian upaya Pemprov DKI untuk memberdayakan masyarakat agar lebih sejahtera,” katanya.

Pembangunan Kampung Deret 2013 Ditargetkan Rampung Febuari

Jakarta-Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perumahan Jakarta Utara, Ali Patta menyatakan, pihaknya menargetkan pembangunan 230 rumah kampung deret tahun anggaran 2013 akan dapat merampungkannya pada Febuari tahun ini.

"Untuk tahun anggaran 2013, kampung deret di 6 lokasi. Dimulai dari Kelurahan Tugu Utara 23 unit di RW 13, Semper Barat 74 unit di RW 4 dan RW 5, Marunda 55 unit di RW 1, Cilincing 40 unit di RW 4, Pejagalan 10 unit di RW 9, Pademangan Timur 26 unit di RW 10," jelasnya, Jumat (31/01/2014)..

Tahun 2014, kata Ali, Sudin Perumahan menargetkan 14 lokasi pembangunan kampung deret dengan ketentuan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu juga tidak melanggar peraturan pemerintah.

"Saat ini masih dalam perencanaan," ucapnya.

"Diharapkan, kedepannya tidak ada lagi perumahan yang kumuh dan jalan perkampungan yang rusak atau masih tanah atau pun belum di aspal maupun di beton," imbuhnya.

Dikatakan Ali, program penataan kawasan kumuh atau yang disebut kampung deret ini merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ali menilai program kampung deret memberikan manfaat yang cukup baik untuk warganya. "Selain bisa hidup nyaman, kampung deret juga memudahkan untuk mengontrol perkembangan warga di wilayah tersebut," pungkasnya

Yayasan YTFS Bantu Pemerintah Laksanakan Program Pendidikan Nasional

Jakarta-Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Mutiara Hati yang bernaung di Yayasan Taman Firdaus Sangka, tak diragukan lagi dalam perannya menyelenggarakan pendidikan.

Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas dan berkualitas, Yayasan Taman Firdaus Sangka menyediakan sarana kegiatan belajar mengajar dilingkungan RW 10,  Jl. Lorong 100 Timur No.79, Kelurahan Koja, Jakarta Utara.

Abdul Azis Sangka Ketua Yayasan Taman Firdaus Sangka, didampingi Kepala Sekolah TK Mutiara Indah, menjelaskan kehadiran PAUD dan TK Mutiara Hati diharapkan mampu membantu pemerintah dalam melaksanakan program pendidikan nasional.

Ditambahkan, melalui tenaga pengajar yang lebih profesional diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan para peserta didik sehingga tak diragukan lagi kemampuannya saat memasuki ke tingkat sekolah dasar.

“Baru-baru ini siswa PAUD dan TK Mutiara Hati mengikuti kegiatan latihan manasik haji, cara ini adalah upaya memperkenalkan sejak dini tentang berhaji,” tarang Abdul Azis Sangka.

Menurut Indah, TK Mutiara Hati juga membekali peserta didik dengan berbagai jenis bahasa, fisik motorik, seni dan konitif. “Untuk kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan disetiap hari Rabu, Jum’at dan Sabtu,” katanya, Jumat (31/01/2014).


Warga Koja Minta Saluran Dinormalisasi

Jakarta-Warga Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mendesak Suku Dinas PU Tata Air agar saluran penghubung dari Lorong 104 Permai hingga ke Kali Lagoa Kanal dinormalisasi.

“Usulan itu telah diperjuangkan oleh warga selama 15 tahun melalui musyawarah rencana pembangunan ( musrenbang ) namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan dari pihak terkait, kami sangat berharap agar hal itu dapat dilakukan pada tahun anggaran 2014 ini," kata Abdul Azis Sangka, Ketua RW 10, Jumat (31/01/2014).

Akibat belum adanya realisasi usulan warga ini beberapa waktu lalu pemukiman warga disini tergenang air hingga 60 cm.

Kamis, 30 Januari 2014

Kapal untuk Lawan Eceng Gondok dan Sampah di Kali Tirem


Jakarta-Dinas Kebersihan DKI Jakarta menempatkan kapal pengangkut sampah untuk membersihkan sampah di Kali Tirem,  Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perahu tersebut dilengkapi mesin penggepres sampah. 
Lurah Tanjung Priok, Suyono, menuturkan, satu perahu tersebut sudah ada di kali Tirem sejak satu minggu lalu. Dimana pengawasan atau pengoperasiannya dilakukan oleh petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara. 

“Kami berharap agar kedepan, pihak Sudin Kebersihan dapat memperkerjakan warga sekitar,” kata dia, Kamis (30/01/2014). 

Dengan adanya perahu ini, maka kebersihan kali terjaga baik dari sampah dan eceng gondok. Kami juga berharap agar perahu tersebut dapat beroperasi setiap hari.   

“Kali Tirem melintasi lima kelurahan yaitu Tanjung Priok, Sungai Bambu, Kebon Bawang, Warakas, dan Papanggo,” terang dia.


Taman Waduk Pluit lokasi plesir baru bagi warga



Jakarta-Taman Waduk Pluit seluas 5 hektar kini menjadi salah satu tempat pelesiran baru bagi warga Penjaringan, Jakarta Utara. Saban hari, warga berbondong-bondong menikmati keindahan taman hiburan murah meriah itu.

Anton (30), warga Penjaringan, menuturkan pemandangan baru Taman Waduk Pluit ini sangat memesona. Sejak ia lahir dan tinggal di Luar Batang, kawasan Waduk Pluit terlihat kumuh oleh keberadaan permukiman liar dan dipenuhi sampah berbau tak sedap. Kini waduk itu sudah berubah sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan normalisasi waduk dan mempercantik taman di sekeliling waduk.

Taman Waduk Pluit didesain sedemikian rupa sehingga warga dapat berkumpul di taman sekitar waduk. Di taman itu, ada kursi taman yang desainnya sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Tidak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon besar yang disediakan oleh PT Jakarta Propertindo.

Bank Mandiri Bantu Alat Penjernih Air Untuk Korban Banjir



Alat penjernihan air bantuan Bank Mandiri
Jakarta-Sebanyak 2000 paket yang terdiri dari sembako, obat - obatan dan selimut. Selain itu ada juga 53 alat pengelolaan air bersih yang merupakan kerjasama Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dengan Bank Mandiri dengan anggaran yang dikeluarkan sebesar 730 juta.

Penyerahan bantuan tersebut secara simbolis oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi kepada 35 perwakilan dari Kelurahan yang ada di DKI Jakarta di Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/01/2014).

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinanda mengatakan 53 alat penjernih air merupakan produksi dalam negeri. Alat tersebut tidak mengunakan listrik dalam memproses air kotor menjadi air bersih. Alat ini hanya digunakan untuk tanggap darurat untuk masyarakat di wilayah - wilayah yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Sedangkan untuk 2000 paket yang berupa sembako, obat - obatan dan selimut untuk masyarakat yang terkena benccana banjir.

" Alat penjernih air ini dapat bertahan lima tahun hingga enam tahun. Alat ini perunitnya seharga sepuluh juta rupiah," ujar Riswinandi.

Dikatakannya, alat penjernih air tersebut ditempati di beberapa lokasi yaitu 2 unit di Jakarta Pusat, 12 unit di Jakarta Utara, 10 unit di Jakarta Barat, 10 unit di Jakarta Selatan dan 19 unit di Jakarta Timur.

Menurut Riswinandi, kegiatan ini merupakan program Corporate Social Responsibiliti (CSR) atau program kemitraan dan bina. Lingkungan bank Mandiri melalui tiga pilar utama yaitu pencapaian kemandirian,  edukasi dan kewirausahaan yang dicapai dengan program wirausaha muda mandiri dan peduli pendidikan.
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pemerintah propinsi DKI jakarta sangat berterima kasih kepada bank Mandiri yang mana mau peduli membantu warga jakarta yang terkena banjir. Basuki juga berharap bantuan seperti ini tidak hanya berupa alat penjernih air. Tetapi melalui CSR dapat menyumbangkan mobil sampah.

" Kami sangat membutuhkan mobil truk pengangkut sampah. Sebab saat ini mobil truk sampah udah pada tua semua," ujar orang nomor dua di pemerintahan propinsi DKI Jakarta. 

Dalam kesempatan tersebut Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono yang turut hadir dalam kegiatan tersebut turut mencicipi air yang di olah dari alat penjernih air hasil sumbangan dari Bank Mandiri. 

“Kami juga akan berencana membeli alat penjernih air seperti ini untuk  ditenmpatkan didaerah rawan banjir sepetrti di kawasan Kapuk Muara. Air dari hasil alat pengolahan air ini selain bisa digunakan untuk minum, juga bisa digunakan warga keperluan mandi dan cuci, “tambah Walikota.

Kampung Deret Jakarta Utara, 2014 di 14 lokasi




Laksmi Karuni Kartikawati
Jakarta-Setelah menetapkan enam lokasi di Jakarta Utara tahun 2013 masuk dalam program penataan kampung atau yang lebih dikenal dengan kampung deret, Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta melalui Suku Dinas ( Sudin ) Perumahan dan Gedung Jakarta Utara membidik 14 lokasi pembangunan kampung deret.

Kepala Bagian Administrasi Sarana Prasarana ( Kabag ASP ) Jakarta Utara, Laksmi Karuni Kartikawati menuturkan, pada  tahun 2014, Sudin Perumahan dan Gedung Jakarta Utara menargetkan 14 lokasi pembangunan kampung deret. Ke-14 lokasi itu masih dimungkinkan ada penambahan.  

Ke-14 lokasi ini, yaitu berada di RW 01,07, dan 08 Kelurahan Penjaringan, Tanjung Priok di RW 05 dan 07, Pademangan Barat di RW 02,10,13,  Rawa Badak Selatan di RW 01, Tugu Utara 13, Kalibaru 04,dan 05, Papanggo di RW 08, dan Warakas di RW 12.

“Pengawasan berada di Sudin Perumahan dan Gedung Jakarta Utara. Sedangkan kami hanya bersifat memfasilitasi program tersebut yang berasal dari Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta kepada lurah dan camat Jakarta Utara, dan selanjutnya lurah dan camat menjelaskan hal itu kepada warganya,”terang dia kepada wartawan dikantornya, Kamis (30/01/2014).

Untuk obyek bantuan perbaikan perumahan harus memenuhi kriteria, yakni kepadatan penduduk tinggi, tata letak bangunan tidak/kurang teratur, konstruksi bangunan tidak standar, ventilasi bangunan kurang, kepadatan bangunan tinggi, saluran drainase kurang berfungsi, serta jamban tidak memenuhi standar.

Sedangkan penerima bantuan perbaikan rumah di perumahan kumuh sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat, yakni memiliki KTP DKI, bertempat tinggal dan memiliki tanda bukti kepemilikan tanah yang sah atau menguasai tanah secara berturut-turut selama 20 tahun atau lebih dikawasan pemukiman sasaran, belum pernah menerima bantuan perbaikan rumah dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab penuh dalam mengikuti program bantuan perbaikan rumah, lulus evaluasi administrasi dan peninjauan lapangan yang ditetapkan oleh tim evaluasi, serta memiliki resiko sosial.

Dalam melaksanakan tugas, masih ditambahkan dia, tim evaluasi berdasarkan Surat Keputusan ( SK ) Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta No.171/2013.

Adapun tim evaluasi tersebut terdiri dari Walikota di lima wilayah DKI Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu, Kantor Badan Pertanahan Nasional ( BPN ), Suku Dinas Perumahan dan Gedung, Suku Dinas Perijinan, Suku Dinas Sosial, Kantor Pusat Stastik ( BPS ) Kecamatan dan Kelurahan.

SD-SMP Yappensori Juara Berbagai Lomba



Jakarta-Berbagai prestasi ditorehkan pelajar SD-SMP Yappensori, Koja, Jakarta Utara. Tentu saja hal ini membanggakan orang tua dan para guru. 

Kepala SMP Yappensori, Rasyidin didampingi Kepala SD Yappensori, Herman, menuturkan, prestasi yang pernah diraih diantaranya, ditingkat  SMP kami menjuarai ajang 02SN tingkat Kecamatan Koja, dan juara II dalam ajang Olah Raga Karate tingkat DKI Jakarta. 

“Ini adalah kerja keras para murid dan mereka yang seharusnya dikenal, karena guru dan sekolah hanya membantu. Atas prestasi yang diberikan para siswa ini membawa nama harum sekolah ,” kata keduanya.