Selasa, 30 Juli 2013

Di Ramadhan Fair, Wagub Tak Hadir

Jakarta-Hari ketiga gelaran pasar rakyar dalam agenda Ramadhan Fair yang dilaksanakan di halaman Kantor Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara seyogyanya dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, batal. Batalnya kehadiran Ahok yang sudah di agendakan itu karena ada tamu yang tidak di undang di kantornya. "Saya mewakili Bapak Wakil Gubernur menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadirannya. Sore tadi seharusnya Pak Wakil Gubernur sudah turun dari kantor menuju kesini (Ramadhan Fair), namun tiba-tiba ada tamu yang tidak di undang di kantornya," ujar Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, tanpa merinci maksud tamu tak di undangnya itu, Senin (29/7/2013) sore. Meski begitu, kata Bambang, pelaksanaan Ramadhan Fair cukup meriah dimana ada hiburan, santunan, bingkisan dan aneka ragam dagangan maupun kuliner. Kerjasama pemerintah dengan masyarakat dari berbagai golongan menunjukan eratnya persaudaraan dan kerukunan. "Kami ucapkan terimakasih kepada semua kelompok masyarakat yang turut berpartispasi dalam pelaksanaan ini. Adanya Ramadhan Fair ini kami harap dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi lebaran," ucapnya. Pada kesempatan itu, Walikota yang hadir bersama Camat Efiskal dan Lurah Een Hermawan, menyampaikan beberapa program DKI Jakarta seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), program perbanyak rumah susun murah dan kampung deret. Sementara itu, Lurah Sunter Jaya Een Hermawan menyampaikan dalam Ramadhan Fair menyiapkan 500 Kg daging sapi seharga Rp 65.000/Kg dan 200 sembako murah senilai Rp 40.000 yang dapat di tebus warga dengan harga Rp 20 ribu. Selain itu puluhan pedagang mikro dan jajanan buka puasa juga menambah suasana pasar rakyat. Yono, 35, salah seorang warga Jalan Kangkungan Sunter Jaya juga sebagai pedagang kaki lima mengaku senang dapat berjualan di kantor kelurahan. "Baru kali ini saya berjualan disini bersama teman saya pedagang mainan anak. Saya dagang kacamata dan dompet, biasanya saya jualan keliling kampung. Sudah ada yang beli kacamata anak-anak tadi satu orang, saya jual Rp 10 ribu," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar