Pada pukul 8.00 WIB pagi tadi, Kepala Dinas
Satpol PP DKI Kukuh memimpin apel anggotanya
Kepala Satpol PP DKI menjelaskan, dalam
penggusuran ini ia menyediakan truk-truk untuk mengangkut barang-barang warga.
Lalu, ada tim medis yang siap jika nanti ada yang terluka. Pemerintah DKI juga
menyediakan beberapa rumah susun untuk ditempati warga Pluit yang rumahnya
tergusur.
"Pak Gubernur menyuruh saya bongkar tapi
dengan solusi. Jadi solusinya, mereka dipindahkan. Pak Gubernur itu
manusiawi" ungkap Kukuh.
Untuk mengamankan penggusuran hari ini,
Satpol PP bekerja sama dengan TNI dan Polri. Kukuh mengerahkan anggotanya
sebanyak 500 personil, sedangkan TNI sebanyak 50 personil dan Polri sebanyak 60
personil.
"Semua yang mau Satpol PP, mereka hanya
mendampingi. Barangkali nanti ada unsur tindak pidana maka mereka yang
bertindak" ujar Kukuh.
Kukuh juga menjelaskan, penggusuran kali ini
adalah tahap kedua setelah lebaran. Untuk tahap ketiga, Kukuh belum mengetahui
waktunya karena harus sesuai koordinasi dengan Dinas Perumahan DKI Jakarta.
Sementara
itu, Koordinator Normalisasi Pascabencana Waduk Pluit, Heryanto, mengatakan,
dari keseluruhan warga yang berjumlah 77 keluarga, lebih dari 90 persennya
sudah menerima rencana relokasi.
Usai penertiban,
rencananya di lokasi itu akan langsung dikembangkan sebagai taman waduk. Selain
itu, taman itu juga akan dilengkapi akses alat-alat berat yang digunakan untuk
normalisasi.
Pelaksanaan
penertiban itu sendiri didukung oleh 500 personel Satpol PP, 200 orang dari
kepolisian, serta 3 backhoe untuk menghancurkan bangunan semipermanen warga.
"Saya berharap proses pembongkaran bisa rampung sore ini, tapi kalau
memang tidak selesai, akan kita lanjutkan besok," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar