Sabtu, 27 September 2014

Pertama di Indonesia, Bank Sampah Majelis Taklim Hadir di Koja



Jakarta-Permasalah sampah menjadi pekerjaan rumah bagi aparat dan masyarakat, jika tidak segera di tagani dengan  maksimal maka berbagai persoalan bisa timbul dan bisa menjadi suatu ancaman. 

Berangkat dari hal itu, aparat pemerintah dan warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara membangun Bank Sampah Majelis Taklim  Kecamatan Koja. Peresmian beroperasi bank sampah tersebut dilaksanakan di halaman Kecamatan Koja.    

Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja adalah bank sampah pertama yang ada di Jakarta Utara dan bahkan di Indonesia.

Pembukaan bank sampah tersebut dilaksanakan secara langsung oleh Asisten Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Utara, Satriadi. 

Serta turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Koja, Rahmat Effendi Lubis, para lurah se-Kecamatan Koja, LMK, perwakilan pengurus RW, Danramil Koja, Kapolsek Koja, perwakilan jemaah majelis taklim di wilayah Kecamatan Koja, dan tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya. 

Ketua program leader Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja Jakarta Utara, Budi Santoso, menuturkan Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan ini merupakan bank sampah pertama kali yang dikelola oleh majelis taklim secara profesional, memiliki produk-produk layanan yang sangat menarik dan variatif, mempunyai mitra bisnis yang cukup handal serta memiliki jaringan yang cukup luas dengan para stakeholders.

“Bank sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja berdiri pada bulan Agustus 2014, yang merupakan pilot projet dalam pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Koja. Siapapun dan dari agama manapun bisa menjadi pengurus dan nasabah disini. Dan kami berharap dalam waktu lama lagi, bank sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja bisa menyewa atau membangun tempat sendiri, dimana saat ini, bank sampah tersebut masih berada di halaman Kecamatan Koja,"kata Budi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Camat Koja, saat menjelaskan pendirian bank sampah dalam kegiatan peresmian bank sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja, Sabtu (27/09/2014). 

Masih diungkapkan oleh Budi, alasan pemilihan majelis Taklim sebagai pengelola bank sampah ini didasari beberapa pertimbangan antara lain, majelis taklim memiliki jemaah yang cukup banyak, mempunyai hubungan emosional yang cukup tinggi, dan tingkat kepercayaan jemaah kepada pengajarnya (ustad) relatif cukup tinggi. 

Selain itu, para majelis taklim yang menjadi nasabah bank sampah ini bisa menambah penghasilan rumah tangganya, serta jaringan majelis taklim yang satu dengan yan lainnya sangat kuat, sehingga lebih mudah untuk merngembangkan. 

Adapun produk-produk layanan bank sampah ini yaitu, layanan tabung sampah, layanan tabungan belanja (sembako/kelontonmgan), layanan tabungan belanja token/pulsa listrik, layanan tabungan zakat fityra, layanan hewan qurban, layanan tabungan kredit sepeda, layanan tabungan kredit sepeda motor, dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua Pengelola Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja, Ustad Gusiin, menuturkan, keterlibatan dirinya dalam bank sampah ini selain sebagai sarana sarana silahturahmi sekaligus wadah memberikan dakwa bagi para penabung bank sampah ini. 

Dalam kesempatan itu, Asisten Permbangunan Pemerintah Kota ( Pemkot) Jakarta Utara, Satriadi memberikan apreiasi dan penghargaan atas berdirinya bank sampah ini. 

“Saya berharap bank sampah ini bisa menjadi embrio dari pendirian bank sampah Majelis Taklim lainnya bukan hanya di Kecamatan Koja semata, namun bisa dibangun di seluruh wilayah Kota Jakarta Utara. Dan untuk itu, saya berharap agar hal ini jangan hanya bersifat seremonial semata namun bisa terus dipertahankan dan ditingkat lagi,’kata Satriadi.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar