Jakarta-Masalah
ketersedian angkutan umum ternyata juga dirasakan oleh warga
Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Sampai saat ini warga disana belum
bisa merasakan sarana angkutan umum yang layak. Padahal, meski tinggal di
wilayah pesisir, tidak seharusnya pemerintah mengabaikan kebutuhan warga.
Dengan
bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan sarana trasportasi umum yang memadai
jelas harus dipenuhi. Fajar, 50, salah seorang warga Marunda mengatakan, warga
Kelurahan Marunda sudah lama menantikan kehadiran angkutan umum. Namun, sampai
saat ini hal itu belum dipenuhi oleh pemerintah.
”Sekarang
untuk sehari-hari yang ada hanya ojek, angkutan KWK ada tapi jumlahnya tidak
sebanding dengan kebutuhan,” keluhnya.
Selain
itu, dia menambahkan, porsi KWK di yang melintas ke Kelurahan Marunda juga
dibatasi. Angkutan umum yang dikelola oleh Koperasi Wahana Kalpika itu hanya
beroperasi sampai pukul 16.00. Lepas dari jadwal itu, angkutan umum yang
tersedia untuk warga Marunda hanya ojek.
Tidak
hanya Fajar, Lastri, 53, warga Marunda yang direlokasi dari Kecamatan
Penjaringan mengaku, ketersedian angkutan umum di Marunda memang sangat
terbatas. Akibatnya, para pelajar malas berangkat sekolah. Selain jarak dan
waktu tempuh, alasan lain yang membikin mereka malas berangkat sekolah adalah
ketersedian angkutan umum yang tidak memadai. Untuk sampai disekola mereka
harus naik lebih dari tiga angkutan umum.
Belum
lagi, dia menambahkan, fasilitas bus khusus warga yang direlokasi saat ini
sudah tidak ada. Padahal, sebelum direlokasi pemerintah menjanjikan fasiltas
busa gratis untuk pelajar maupun pekerja yang bekerja di Penjaringan.
”Awal-awal memang ada, sekarang sudah tidak ada,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar