Senin, 16 Desember 2013

Warga Marunda Masih Direpotkan Ketersediaan Angkutan Umum



Jakarta-Masalah ketersedian angkutan umum ternyata juga dirasakan oleh warga Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

Sampai saat ini warga disana belum bisa merasakan sarana angkutan umum yang layak. Padahal, meski tinggal di wilayah pesisir, tidak seharusnya pemerintah mengabaikan kebutuhan warga.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan sarana trasportasi umum yang memadai jelas harus dipenuhi. Fajar, 50, salah seorang warga Marunda mengatakan, warga Kelurahan Marunda sudah lama menantikan kehadiran angkutan umum. Namun, sampai saat ini hal itu belum dipenuhi oleh pemerintah.

”Sekarang untuk sehari-hari yang ada hanya ojek, angkutan KWK ada tapi jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan,” keluhnya.

Selain itu, dia menambahkan, porsi KWK di yang melintas ke Kelurahan Marunda juga dibatasi. Angkutan umum yang dikelola oleh Koperasi Wahana Kalpika itu hanya beroperasi sampai pukul 16.00. Lepas dari jadwal itu, angkutan umum yang tersedia untuk warga Marunda hanya ojek. 

Tidak hanya Fajar, Lastri, 53, warga Marunda yang direlokasi dari Kecamatan Penjaringan mengaku, ketersedian angkutan umum di Marunda memang sangat terbatas. Akibatnya, para pelajar malas berangkat sekolah. Selain jarak dan waktu tempuh, alasan lain yang membikin mereka malas berangkat sekolah adalah ketersedian angkutan umum yang tidak memadai. Untuk sampai disekola mereka harus naik lebih dari tiga angkutan umum.

Belum lagi, dia menambahkan, fasilitas bus khusus warga yang direlokasi saat ini sudah tidak ada. Padahal, sebelum direlokasi pemerintah menjanjikan fasiltas busa gratis untuk pelajar maupun pekerja yang bekerja di Penjaringan. ”Awal-awal memang ada, sekarang sudah tidak ada,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar