Rabu, 19 Maret 2014

Heru : Groundbreaking Stadion BMW Awal April


Market Stadion Taman BMW Jakarta Utara

Jakarta-Pembangunan stadion di lahan Taman BMW (Bersih, Manusiawi, Wibawa), Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai dikerjakan. Rencananya, pembangunan stadion bertaraf internasional itu mulai dibangun awal April 2014.


"Pak Jokowi (Gubernur) mintanya secepatnya. Saya ajukan ke Gubernur kalau bisa untuk peletakan tiang pancangnya (groundbreaking)awal April," ucap Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, saat menerima Tim Kementerian Kesehatan berrkaitan Sertifikasi eliminasu malaria Provinsi DKI Jakarta, di Ruang Pola, Lantai 2 Kantor Walikota, Rabu (19/03/2014). 

Pembangunan stadion seluas 26,5 hektare itu telah dicanangkan sejak 2007. Namun, pembangunan sempat mangkrak karena permasalahan sertifikat lahan yang belum keluar. Selain itu, banyak warga yang tinggal di sekitar taman saling mengklaim lahan itu.

Heru mengatakan, urusan sertifikat lahan hampir rampung semuanya. Dari 26,5 hektare lahan yang diperlukan untuk membangun stadion, yang sudah sertifikat 12 hektare. 

"Sertifikat 12 hektare nya sudah keluar. Dilahan 12 hektar itulah groundbreaking dilaksanakan," terang Pelaksana Tugas ( Plt ) Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta

Berkaitan dengan keluhan warga tentang menjamurnya bangunan liar (bangli) yang disulap menjadi kafe –tanpa dinding/penyekat dilokasi itu, Heru berjanji akan segera melakukan langkah penertiban. 

Sementara itu, berkaitan dengan menjamurnya bangli yang disulap menjadi café-tanpa diding/ penyakat dilokasi Taman BMW, warga mendesak Pemerintah Propinsi (Pemprov) DKI mempercepat pembangunan stadion bertaraf internasional di Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW).

“Karena kafe itu, tanpa dinding maka apa yang terjadi di dalam dapat diketahui dengan jelas oleh warga, terlebih anak-anak,” kata Dirman, warga.

Menurutnya, keberadaan kafe dan bangunan liar di dalam taman juga menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan kotor.

Terkait hal itu, Lurah Papanggo, Arahap S mengakui, di dalam dan sekitar taman banyak berdiri bangunan serta kafe-kafe liar. Namun, sejak Kamis (13/3) lalu, pihaknya sudah menyurati pemilik agar menertibkan sendiri bangunannya.

"Kita sudah minta mereka untuk membongkar sendiri bangunannya. Namun, bila tidak juga dilakukan, ke depan akan dilaksanakan penertiban," tegasnya.

Dari data yang dimiliki kelurahan, ada sekitar 50 bangunan liar di dalam serta beberapa kafe liar di sekitar Taman BMW. Kebanyakan di antara bangunan di dalam untuk usaha seperti penampungan sampah, puing, perajin arang batok, penitipan mobil dan truk kontainer.

Sedangkan Camat Tanjung Priok, M Efiskal membenarkan, adanya desakan warga agar pembangunan stadion segera direalisasikan, sehingga kafe di lahan tersebut tidak bertambah banyak. Bahkan, desakan sudah menguat sejak dilakukannya Musrenbang tingkat kelurahan.

"Mereka mengungkapkan kekhawatiran pembangunan tertunda. Saat ini usulan mereka sudah kita sampaikan pada pihak pemprov, mudah-mudahan dalam waktu dekat akan direalisasikan," tandasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar