Jakarta-Guna mendukung rencana Pemerintah Kota Jakarta Utara ( Pemkot Jakut ) yang akan menjadikan Jalan Bugis, Kecamatan Tanjung Priok sebagai kawasan kuliner nusanatara, warga Kebon Bawang Jakarta Utara juga mengharapkan adanya perbaikan sarana dan prasarana pendukung untuk menyukseskan hal itu. Salah satunya adalah menata atau mempercantik jembatan Kali Kebon Bawang yang melintasi Kelurahan Kebon Bawang dan Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok.
Jembatan yang melintasi Kali Kebon Bawang kalau di desian lebih menarik, seperti miniaturnya Jembatan Ampera tentu bisa menambah daya tarik dan mendukung rencana Jalan Bugis sebagai kawasan kuliner Nusantara,"Itu diungkap oleh Ketua LMK Kebon Bawang, Urip Ridawan dan Amudin, anggota Dewan Kota perwakilan Kecamatan Tanjung Priok.
Selain itu juga, dalam hal menyiapkan kawasan Kuliner Nusanatara di Jalan Bugis, keduanya berharap juga ada pembenahan infrastrukur jalan serta sistem pendukung lainnya. Seperti perbaikan sistem pembuangan limbah dan sampah termasuk jalannnya.
Sekedar di ketahui, dalam konsep yang di jabarkan oleh Kantor Perencanaan Kota ( Kappenko ) Jakut sebagai motor dalam konsep menjadikan Kawasan Kuliner Nusantara di Jalan Bugis didasarkan pada kenyataan dilapangan, bahwa dilokasi itu saat ini telah terdapat beberapa tempat kuliner, namun belum dikelola dengan maksimal.
“Jika di lokasi tersebut dikelola secara maksimal tentunya bisa mendatangkan Pendapatkan Asli Daerah ( PAD),” kata Bowo Laksono, Kepala Kappenko Jakut.
Selain meningkatkan PAD, jika diloksi itu sudah ada kawasan kuliner nusantara tentu saja bisa merekrut ribuan tenaga kerja, dan bisa meningkatkan pedapatan bagi warga di sekitar lokasi tersebut.
“Kami hanya bersifat mengusuikan, dan seluruh SKPD siap merealisasikan hal itu. Selanjutnya kami akan menyampaikan hal itu kepada Pak Walikota untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” kata Bowolaksano.
Sebelumnya, masih kata Bobowolaksono, beberapa SKPD di Jakut juga sudah siap menyukseskan program tersebut, diantaranya Sudin Pariwisata Jakut, Sudin PU Jalan dan Jembatan Jakut, serta Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( KUMKM) Jakut. Berdasarkan informasi dari instansi-instansi tersebut, kebutuhan untuk menjadikan Jalan Bugis sebagai kawasan kuliner cukup memadai.
Kepala Suku Dinas PU Jalan dan Jemabatan Jakut, Monang Ritonga, beberapa waktu lalu menuturkan, dirinya sudah mendengar langsung paparan dari Kepala Kappenko Jakut soal rencana pembangunan kawasan kuliner nusantara di Jalan Bugismemerlukan beberapa perubahan. Salah satunya membuat jalan dan pedestrian lebih fleksibel. Selain bisa digunakan oleh pejalan kaki, pedestrian juga harus bisa dimanfaatkan untuk tempat duduk para pengunjung. Tidak hanya itu, di bagian tengah jalan juga harus dibuat taman bermain untuk anak-anak.
"Memang kappenko yang menjadi motor dalam rencana pembangunan kawasan kuliner Nusantara. Tapi, kami juga akan banyak terlibat," kata Monang.
Meskipun tidak akan mudah dan memerlukan waktu yang tak sedikit, Monang siap membangun infrastruktur jalan di Jalan Bugis . Bahkan, kata dia, dinasnya sudah mulai memperhitungkan langkah apa saja yang harus dilakukan jika rencana tersebut benar-benar akan direalisasikan dalam waktu dekat. Namun, dia menekankan, sebelum ada pernyataan secara resmi pihaknya tidak bisa menjanjikan apa-apa.
"Kita hanya bantu kappenko. Kalau mau di jalankan tentu kami siap. Kami akan bantu membuat infrastruktur yang baik untuk pembangunan kawasan kuliner Nusanatara di Jakarta Utara," kata Monang.
Jembatan yang melintasi Kali Kebon Bawang kalau di desian lebih menarik, seperti miniaturnya Jembatan Ampera tentu bisa menambah daya tarik dan mendukung rencana Jalan Bugis sebagai kawasan kuliner Nusantara,"Itu diungkap oleh Ketua LMK Kebon Bawang, Urip Ridawan dan Amudin, anggota Dewan Kota perwakilan Kecamatan Tanjung Priok.
Selain itu juga, dalam hal menyiapkan kawasan Kuliner Nusanatara di Jalan Bugis, keduanya berharap juga ada pembenahan infrastrukur jalan serta sistem pendukung lainnya. Seperti perbaikan sistem pembuangan limbah dan sampah termasuk jalannnya.
Sekedar di ketahui, dalam konsep yang di jabarkan oleh Kantor Perencanaan Kota ( Kappenko ) Jakut sebagai motor dalam konsep menjadikan Kawasan Kuliner Nusantara di Jalan Bugis didasarkan pada kenyataan dilapangan, bahwa dilokasi itu saat ini telah terdapat beberapa tempat kuliner, namun belum dikelola dengan maksimal.
“Jika di lokasi tersebut dikelola secara maksimal tentunya bisa mendatangkan Pendapatkan Asli Daerah ( PAD),” kata Bowo Laksono, Kepala Kappenko Jakut.
Selain meningkatkan PAD, jika diloksi itu sudah ada kawasan kuliner nusantara tentu saja bisa merekrut ribuan tenaga kerja, dan bisa meningkatkan pedapatan bagi warga di sekitar lokasi tersebut.
“Kami hanya bersifat mengusuikan, dan seluruh SKPD siap merealisasikan hal itu. Selanjutnya kami akan menyampaikan hal itu kepada Pak Walikota untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” kata Bowolaksano.
Sebelumnya, masih kata Bobowolaksono, beberapa SKPD di Jakut juga sudah siap menyukseskan program tersebut, diantaranya Sudin Pariwisata Jakut, Sudin PU Jalan dan Jembatan Jakut, serta Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( KUMKM) Jakut. Berdasarkan informasi dari instansi-instansi tersebut, kebutuhan untuk menjadikan Jalan Bugis sebagai kawasan kuliner cukup memadai.
Kepala Suku Dinas PU Jalan dan Jemabatan Jakut, Monang Ritonga, beberapa waktu lalu menuturkan, dirinya sudah mendengar langsung paparan dari Kepala Kappenko Jakut soal rencana pembangunan kawasan kuliner nusantara di Jalan Bugismemerlukan beberapa perubahan. Salah satunya membuat jalan dan pedestrian lebih fleksibel. Selain bisa digunakan oleh pejalan kaki, pedestrian juga harus bisa dimanfaatkan untuk tempat duduk para pengunjung. Tidak hanya itu, di bagian tengah jalan juga harus dibuat taman bermain untuk anak-anak.
"Memang kappenko yang menjadi motor dalam rencana pembangunan kawasan kuliner Nusantara. Tapi, kami juga akan banyak terlibat," kata Monang.
Meskipun tidak akan mudah dan memerlukan waktu yang tak sedikit, Monang siap membangun infrastruktur jalan di Jalan Bugis . Bahkan, kata dia, dinasnya sudah mulai memperhitungkan langkah apa saja yang harus dilakukan jika rencana tersebut benar-benar akan direalisasikan dalam waktu dekat. Namun, dia menekankan, sebelum ada pernyataan secara resmi pihaknya tidak bisa menjanjikan apa-apa.
"Kita hanya bantu kappenko. Kalau mau di jalankan tentu kami siap. Kami akan bantu membuat infrastruktur yang baik untuk pembangunan kawasan kuliner Nusanatara di Jakarta Utara," kata Monang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar