Minggu, 11 Mei 2014

Nelayan Jakut Keluhkan Keberadaan Kapal Pukat Harimau



Nelayan Cilincing perbaiki perahu
Jakarta-Ribuan nelayanan di wilayah pesisir Jakarta mengeluhkan banyaknya Kapal Pukat Harimau. Kondisi ini membuat pendapatan para nealayan berpendapatan kecil menurun. Selain itu, akibat banyaknya Kapal Pukat Harimau ekosistem terumbuh karang yang ada di perairan pesisir jakarta terancam.

Berkaitan dengan hal itu, Suku Dinas ( sudin ) Peternakan, Perikanan, dan Kelauran ( P2K ) Jakarta Utara ( Jakut ) siap menindak puluhan Kapal Pukat Harimau tersebut. Ditargetkan 1 Juni 2014 mendatang perairan teluk Jakarta akan bebas dariu keberadaan kapal tersebut.

“Kami akan mengambil langkah tegas dengan menindak tegas terhadap keberadaan Kapal Pukat Harimau dengan langkah menyita kapal tersebut. Dan ditargetkan Kapal Pukat Harimau sudah tidak ada lagi,”kata Sri Haryati, Kepala Sudin P2K Jakut, kepada wartawan, kemarin.

Lebih jauh Sri menuturkan, adanya Kapal Pukat Harimau, membuat sekitar 4000 nelayan kecil terganggu tangkapannya. Karena seluruh ikan baik kecil maupun besar terangkap semua.

“Aats kondisi tersebut, nelayan kecil menjadi resah, mereka mengadu ke Pemprov DKI Jakarta dan Pak Wakil Gubernur telah menginstruksikan pelarangan Kapal Pukat Harimau beroperasi di Teluk Jakarta.

Dalam hal menertibkan kapal tersebut, dia kembali menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan beberapaSyahbandar pelabuhan yang ada di sepanjang pantai Jakarta. Diharpakan, Syahbandar tidak lagi memberi Surat Izin Berlayar ( SIB ) pada kapal yang terdeteksi Kapal Pukat Harimau.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar