Nelayan Cilincing perbaiki perahu |
Jakarta-Ribuan nelayanan di wilayah
pesisir Jakarta mengeluhkan banyaknya Kapal Pukat Harimau. Kondisi ini membuat
pendapatan para nealayan berpendapatan kecil menurun. Selain itu, akibat
banyaknya Kapal Pukat Harimau ekosistem terumbuh karang yang ada di perairan
pesisir jakarta terancam.
Berkaitan dengan hal itu, Suku
Dinas ( sudin ) Peternakan, Perikanan, dan Kelauran ( P2K ) Jakarta Utara (
Jakut ) siap menindak puluhan Kapal Pukat Harimau tersebut. Ditargetkan 1 Juni
2014 mendatang perairan teluk Jakarta akan bebas dariu keberadaan kapal
tersebut.
“Kami akan mengambil langkah
tegas dengan menindak tegas terhadap keberadaan Kapal Pukat Harimau dengan
langkah menyita kapal tersebut. Dan ditargetkan Kapal Pukat Harimau sudah tidak
ada lagi,”kata Sri Haryati, Kepala Sudin P2K Jakut, kepada wartawan, kemarin.
Lebih jauh Sri menuturkan, adanya
Kapal Pukat Harimau, membuat sekitar 4000 nelayan kecil terganggu tangkapannya.
Karena seluruh ikan baik kecil maupun besar terangkap semua.
“Aats kondisi tersebut, nelayan
kecil menjadi resah, mereka mengadu ke Pemprov DKI Jakarta dan Pak Wakil
Gubernur telah menginstruksikan pelarangan Kapal Pukat Harimau beroperasi di
Teluk Jakarta.
Dalam hal menertibkan kapal
tersebut, dia kembali menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan
beberapaSyahbandar pelabuhan yang ada di sepanjang pantai Jakarta. Diharpakan,
Syahbandar tidak lagi memberi Surat Izin Berlayar ( SIB ) pada kapal yang
terdeteksi Kapal Pukat Harimau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar