Jakarta-Untuk mengatasi penurunan muka tanah di wilayah
Jakarta Utara yang berdampak banjir di wilayah pesisir utara di DKI tersebut, ternyata mendapat
perhatian serius Suku Dinas ( Sudin ) Pekerjaan Umum ( PU ) Tata Air Jakarta Utara
( Jakut ).
Kepala Sudin PU Tata Air
Jakut, Wagiman Silalahi, menuturkan, jalan paling aman untuk menyalamatkan
Jakarta Utara dari banjir adalah membuat sistem polder terpadu. Dia mencontohkan,
sistem polder di Pantai Idah Kapuk (PIK).
”Walaupun letaknya
dekat sekali dengan laut itu (PIK) seratus dua ratus tahun tidak akan banjir.
Karena memang poldernya sudah baik,” ungkapnya, Jumat (9/5/2014).
Namun, meski sudah ada
contoh, pembangunan sistem polder di Jakarta Utara memerlukan waktu. Kondisi di
lapangan sudah sangat berantakan. Sebelum bergerak membanguan sistem polder,
pemerintah harus menyusun strategi agar warga mendukung pembangunan tersebut.
Sebab, tidak sedikit pemukiman warga harus digusur jika pemerintah benar-benar
ingin membuat sistem polder terpadu.
”Kalau PIK enak, mereka
bangun dari awal. Kita kondisi di lapangannya sudah begitu (kacau) pasti
membutuhkan waktu,” ucap dia.
Wagiman mengatakan,
sampai saat ini pihaknya bekerjasama dengan Dinas PU DKI terus mengupayakan
agar wilayah rawan banjir di Jakarta Utara bisa ditangani dengan baik. Termasuk
dengan mengkaji penerapan sistem polder. Namun, dia mengaku, sistem polder
merupakan program jangka panjang yang harus dilaksanakan dengan melibatkan
instansi lain. Selain itu, warga pun harus berperan aktif untuk mensukseskan
program tersebut.
Untuk penangangan
jangka pendek, pihaknya tetap akan fokus mengurus 182 saluran penghubung (Phb)
dan 13 kali yang bermuara di wilayahnya. Tahun ini, pihaknya sudah merancang 96
kegiatan untuk memastikan seluruh saluran air mikro dan saluran air makro
berfungsi dengan baik. Meski belum satupun kegiatan dilaksanakan, dia yakin
sebelum tutup tahun semua kegiatan sudah selesai.
”Kita masih tunggu
proses lelang,” terang dia.
Selain itu, Wagiman
menambahkan, Dinas PU DKI bekerjasama dengan pihak swasta akan membangunan lima
rumah pompa baru di Jakarta Utara. Rumah pompa tersebut akan dibangun di Kali
Kamal Muara, Kali Karang, Kali Angke, Gunung Sahari Hilir (Kali Ciliwung Kota),
dan Kali Sentiong. Diperkirakan 2016 mendatang lima rumah pompa baru sudah
selesai dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar