Jumat, 09 Mei 2014

Sudin PU Tata Air Kaji Sistem Polder Terpadu


Jakarta-Untuk mengatasi penurunan muka tanah di wilayah Jakarta Utara yang berdampak banjir di wilayah pesisir utara di DKI tersebut, ternyata mendapat perhatian serius Suku Dinas ( Sudin ) Pekerjaan Umum ( PU ) Tata Air Jakarta Utara ( Jakut ). 
 
Kepala Sudin PU Tata Air Jakut, Wagiman Silalahi, menuturkan, jalan paling aman untuk menyalamatkan Jakarta Utara dari banjir adalah membuat sistem polder terpadu. Dia mencontohkan, sistem polder di Pantai Idah Kapuk (PIK).

”Walaupun letaknya dekat sekali dengan laut itu (PIK) seratus dua ratus tahun tidak akan banjir. Karena memang poldernya sudah baik,” ungkapnya, Jumat (9/5/2014).

Namun, meski sudah ada contoh, pembangunan sistem polder di Jakarta Utara memerlukan waktu. Kondisi di lapangan sudah sangat berantakan. Sebelum bergerak membanguan sistem polder, pemerintah harus menyusun strategi agar warga mendukung pembangunan tersebut. Sebab, tidak sedikit pemukiman warga harus digusur jika pemerintah benar-benar ingin membuat sistem polder terpadu.

”Kalau PIK enak, mereka bangun dari awal. Kita kondisi di lapangannya sudah begitu (kacau) pasti membutuhkan waktu,” ucap dia.

Wagiman mengatakan, sampai saat ini pihaknya bekerjasama dengan Dinas PU DKI terus mengupayakan agar wilayah rawan banjir di Jakarta Utara bisa ditangani dengan baik. Termasuk dengan mengkaji penerapan sistem polder. Namun, dia mengaku, sistem polder merupakan program jangka panjang yang harus dilaksanakan dengan melibatkan instansi lain. Selain itu, warga pun harus berperan aktif untuk mensukseskan program tersebut.

Untuk penangangan jangka pendek, pihaknya tetap akan fokus mengurus 182 saluran penghubung (Phb) dan 13 kali yang bermuara di wilayahnya. Tahun ini, pihaknya sudah merancang 96 kegiatan untuk memastikan seluruh saluran air mikro dan saluran air makro berfungsi dengan baik. Meski belum satupun kegiatan dilaksanakan, dia yakin sebelum tutup tahun semua kegiatan sudah selesai.

”Kita masih tunggu proses lelang,” terang dia.

Selain itu, Wagiman menambahkan, Dinas PU DKI bekerjasama dengan pihak swasta akan membangunan lima rumah pompa baru di Jakarta Utara. Rumah pompa tersebut akan dibangun di Kali Kamal Muara, Kali Karang, Kali Angke, Gunung Sahari Hilir (Kali Ciliwung Kota), dan Kali Sentiong. Diperkirakan 2016 mendatang lima rumah pompa baru sudah selesai dibangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar