Jakarta-Menyambut Hari Habitat Dunia 2014, Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara, Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI),
komunitas kreatif yang bergerak di bidang arsitektur berbasis komunitas,
swasta, dan juga melibatkan fasilitator Kelurahan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) serta warga setempat melakukan program bertajuk Penataan
kampung habitat pertama di Indonesia dengan mengangkat tema 'Aspirasi Masyarakat Permukiman Kumuh', di RW 09, Kelurahan Pejagalan,
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Pada pencanangan Penataan Kampung Habitat di Kelurahan Pejagalan, Sabtu
(11/10), Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi mengharapkan komitmen
warga untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kampungnya. Pernyataan
tersebut dijawab dengan dukungan warga yang siap menjaga kampungnya tetap
bersih dan layak huni.
“Kampung Habitat ini akan menjadi contoh penataan
lingkungan yang menyerap aspirasi masyarakat kampung kumuh di Pejagalan ini.
Gaungnya akan mendunia karena diberitakan di situs berita UN Habitat. Jadi
diharapkan para warga merencanakan program lima tahun ke depan agar semakin
baik lagi,” ujar Imam di hadapan warga setempat.
Pencanangan ini juga dihadiri Kadis Perumahan dan
Gedung DKI Jakarta Jonathan Pasodung, anggota Kemitraan Habitat Indonesia
seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), swasta, jajaran Ditjen Cipta Karya,
Dinas Perumahan DKI Jakarta, Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara, dan undangan
lain yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Imam menjelaskan, Penataan Kampung Habitat salah
satunya bertujuan untuk memberikan contoh melalui kisah nyata bagi para
pengambil keputusan bahwa program penanganan kumuh dapat mewujudkan kondisi
kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, serta
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar.
Dalam kegiatan tersebut telah dilakukan berbagai
sosialisasi yang melibatkan tim Fasilitator Kelurahan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan warga setempat. Sosialisasi bertujuan
untuk mendengarkan aspirasi kebutuhan warga yang tinggal di permukiman kumuh tersebut,
khususnya yang terkait dengan peningkatan kualitas infrastruktur permukiman.
Hal ini sesuai dengan tema perayaan Hari Habitat Dunia tahun 2014 “Voices from
Slums” atau Aspirasi Masyarakat Permukiman Kumuh.
Adapun kegiatannya meliputi perbaikan jalan lingkungan menggunakan rabat beton, perbaikan saluran gorong-gorong, perbaikan pintu air pengendali banjir, penataan dan penanaman vegetasi menggunakan elemen bambu serta perbaikan fasade bangunan melalui pengecatan massal.
Berdasarkan aspirasi warga setempat, berbagai
kegiatan yang sedang dan akan dilakukan antara lain perbaikan jalan lingkungan
menggunakan rabat beton, perbaikan saluran gorong-gorong, perbaikan pintu air
pengendali banjir, penataan dan penanaman vegetasi menggunakan elemen bambu
serta perbaikan fasade bangunan melalui pengecatan massal.
Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi
mengungkapkan penataan kampung menjadi bagian dari upaya penangan kawasan
permukiman kumuh di Indonesia yang ditargetkan berkurang hingga 0% bersamaan
dengan target meningkatnya akses aman air minum menjadi 100% dan akses sanitasi
layak 100% pada tahun 2019.
Ketua RW 09 Cecek Afandi. Menurut Cecep warganya sangat
menyambut baik program tersebut dan sebuah kehormatan wilayahnya dipilih
menjadi Kampung Habitat pertama di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Gedung dan Aset Pemprov DKI Jakarta,
Jonathan Pasodung menuturkan, pihaknya menyambut baik program Kampung Habitat
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar