Sabtu, 11 Oktober 2014

Pertama di Indonesia Kampung Habitat di RW 09 Pejagalan


Jakarta-Menyambut Hari Habitat Dunia 2014, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara, Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), komunitas kreatif yang bergerak di bidang arsitektur berbasis komunitas, swasta, dan juga melibatkan fasilitator Kelurahan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) serta warga setempat melakukan program bertajuk Penataan kampung habitat pertama di Indonesia dengan mengangkat tema 'Aspirasi Masyarakat Permukiman Kumuh', di RW 09, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Pada pencanangan Penataan Kampung Habitat di Kelurahan Pejagalan, Sabtu (11/10), Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi mengharapkan komitmen warga untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kampungnya. Pernyataan tersebut dijawab dengan dukungan warga yang siap menjaga kampungnya tetap bersih dan layak huni.

“Kampung Habitat ini akan menjadi contoh penataan lingkungan yang menyerap aspirasi masyarakat kampung kumuh di Pejagalan ini. Gaungnya akan mendunia karena diberitakan di situs berita UN Habitat. Jadi diharapkan para warga merencanakan program lima tahun ke depan agar semakin baik lagi,” ujar Imam di hadapan warga setempat.

Pencanangan ini juga dihadiri Kadis Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Jonathan Pasodung, anggota Kemitraan Habitat Indonesia seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), swasta, jajaran Ditjen Cipta Karya, Dinas Perumahan DKI Jakarta, Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara, dan undangan lain yang terlibat dalam kegiatan tersebut. 

Imam menjelaskan, Penataan Kampung Habitat salah satunya bertujuan untuk memberikan contoh melalui kisah nyata bagi para pengambil keputusan bahwa program penanganan kumuh dapat mewujudkan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar.

Dalam kegiatan tersebut telah dilakukan berbagai sosialisasi yang melibatkan tim Fasilitator Kelurahan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan warga setempat. Sosialisasi bertujuan untuk mendengarkan aspirasi kebutuhan warga yang tinggal di permukiman kumuh tersebut, khususnya yang terkait dengan peningkatan kualitas infrastruktur permukiman. Hal ini sesuai dengan tema perayaan Hari Habitat Dunia tahun 2014 “Voices from Slums” atau Aspirasi Masyarakat Permukiman Kumuh.

Adapun kegiatannya meliputi perbaikan jalan lingkungan menggunakan rabat beton, perbaikan saluran gorong-gorong, perbaikan pintu air pengendali banjir, penataan dan penanaman vegetasi menggunakan elemen bambu serta perbaikan fasade bangunan melalui pengecatan massal.

Berdasarkan aspirasi warga setempat, berbagai kegiatan yang sedang dan akan dilakukan antara lain perbaikan jalan lingkungan menggunakan rabat beton, perbaikan saluran gorong-gorong, perbaikan pintu air pengendali banjir, penataan dan penanaman vegetasi menggunakan elemen bambu serta perbaikan fasade bangunan melalui pengecatan massal.

Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi mengungkapkan penataan kampung menjadi bagian dari upaya penangan kawasan permukiman kumuh di Indonesia yang ditargetkan berkurang hingga 0% bersamaan dengan target meningkatnya akses aman air minum menjadi 100% dan akses sanitasi layak 100% pada tahun 2019.

Ketua RW 09 Cecek Afandi. Menurut Cecep warganya sangat menyambut baik program tersebut dan sebuah kehormatan wilayahnya dipilih menjadi Kampung Habitat pertama di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Gedung dan Aset Pemprov DKI Jakarta, Jonathan Pasodung menuturkan, pihaknya menyambut baik program Kampung Habitat tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar