Jakarta-Kamis, 10 Oktober 2014, Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) bersama Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas, Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas meresmikan tahap awal dimulainya implementasi program NCICD
(National Capital Integrated Coastal Development) atau pembangunan terpadu
pesisir ibu kota negara dengan pemancangan tiang baja sepanjang 75 meter.
Peresmian implementasui NCICD hari ini
merupakan langkah awal dari proses panjang agar terwujud ketahanan lingkungan
ibukota negara Republik Indonesia yang berkelanjutan. Berbagai persyarat perlu dilakukan
meliputi kegiatan peningkatan kualitas air, mitigasi penurunan permukaan tanah,
peningkatan pengelolaan air limbah di Jakarta, dan pembersihan sungai-sungai
yang melewati Jakarta. Kedepan masih diperlukan pengelolaan sumber daya air dan
lingkungan secara terpadu, dari hulu ke hilir, sehingga dapat menghasilkan sungai-sungai
yang sehat dan bersih.
Chairul Tanjung mengatakan tanggul raksasa
diperlukan karena adanya land subsidence atau penurunan muka tanah di Jakarta
Utara, yang terjadi dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Rata rata
penurunan tanah 7,5 cm per tahun.
"Seluruh Jakarta diperkirakan akan berada di bawah permukaan laut pada pada tahun 2030. Akibatnya pada waktu tersebut ke 13 sungai yang melewati Jakarta tidak dapat mengalirkan airnya lagi secara gratifikasi ke Teluk Jakarta," ucap CT di rumah pompa Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (9/10/2014).
Pekerjaan Tahap I program NCICD adalah memperkuat tanggul eksisting sepanjang 32 kilometer garis pantai dan memperkuat tanggul tanggul sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Dari 32 kilometer total garis pantai, 8 kilometer merupakan tanggung jawab pemerintah dan 24 kilometer saat ini dikelola oleh swasta.
"Dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung pembiayaan masing masing 50 persen,"kata dia.
"Seluruh Jakarta diperkirakan akan berada di bawah permukaan laut pada pada tahun 2030. Akibatnya pada waktu tersebut ke 13 sungai yang melewati Jakarta tidak dapat mengalirkan airnya lagi secara gratifikasi ke Teluk Jakarta," ucap CT di rumah pompa Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (9/10/2014).
Pekerjaan Tahap I program NCICD adalah memperkuat tanggul eksisting sepanjang 32 kilometer garis pantai dan memperkuat tanggul tanggul sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Dari 32 kilometer total garis pantai, 8 kilometer merupakan tanggung jawab pemerintah dan 24 kilometer saat ini dikelola oleh swasta.
"Dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung pembiayaan masing masing 50 persen,"kata dia.
Perkuatan tanggul ini perlu dilakukan karena land subsidence (penurunan muka tanah)
di Jakarta Utara yang terjadi dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan,
yaitu rata-rata 7,5 cm per tahun.
Seluruh Jakarta Utara diperkitrakan akan berada di bawah permukaan laut pada
tahun 2030. Akibatnya, pada waktu tersebut ke 13 sungai yang melewati Jakarta tidak
dapat lagi mengalirkan airnya lagi secara gravitasi ke Teluk Jakarta.
Master plan NCICD merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda. Implementasinya direncanakan melalui tiga tahapan yang disebut sebagai tahapan A, B dan C. Tahap A adalah membangun tanggul pantai dan sungai, membentuk kembali garis pantai dan perlindungan masyarakat serta asetnya.
Tahap B merupakan upaya untuk membangun tanggul di laut di sebelah barat, pembangunan infrastruktur, kolam air tawar, membangun konektivitas, reklamasi dan membangun serta memperbaiki kondisi lingkungan yang telah rusak.
Pada tahap C, akan dilakukan pengembangan tanggul laut di sebelah timur. Membangun zona ekonomi pelabuhan, melanjutkan jaring konektivitas, membangun lingkungan baru dan menyediakan pengolahan limbah padat.
Master plan NCICD merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda. Implementasinya direncanakan melalui tiga tahapan yang disebut sebagai tahapan A, B dan C. Tahap A adalah membangun tanggul pantai dan sungai, membentuk kembali garis pantai dan perlindungan masyarakat serta asetnya.
Tahap B merupakan upaya untuk membangun tanggul di laut di sebelah barat, pembangunan infrastruktur, kolam air tawar, membangun konektivitas, reklamasi dan membangun serta memperbaiki kondisi lingkungan yang telah rusak.
Pada tahap C, akan dilakukan pengembangan tanggul laut di sebelah timur. Membangun zona ekonomi pelabuhan, melanjutkan jaring konektivitas, membangun lingkungan baru dan menyediakan pengolahan limbah padat.
Program NCIC merupakan program multi funghsi yang
mengintegrasikan antara infrastruktur pengendali banjir dengan urban development. Dalam hal
perlindungan terhadap ancaman banjir, program ini menyediakan kolam tampungan air
sunagi yang dapat dijadikan air baku untuk diolah menjadi air bersih dan air minum.
Tempat penampungan air baku berada di lepas pantai dimana elevasi tempat
penampungan air baku ini lebih rendah dari elevasi air laut.
Sementara untuk Urban Development, program ini
diintergariskan dengan program pembangunan Jalan Tangerang-Bekasi yang diharapkan dapat
mengurangi kemacetan di dalam kota Jakarta, memberikan area pengembangan baru
bagi Jakarta, memberikan perluasan bagi pelabuhan Tanjung Priok dan dapat
menyediakan lahan untuk bandara udara bila diperlukan.
Dengan daerah reklamasi berbentuk Great Garuda
sebagai ikon kota Jakarta, diharapkan partisipasi dari investor dalam negeri
dan internasional untuk berinvestasi dalam program NCICD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar