Jakarta-Untuk memberikan motivasi kepada warga, Walikota
Jakarta Utara, Rustam Effendi didampingi Ketua TP PKK Jakarta Utara, Inad
Luciawaty, Asisten Kesejahteraan Rakyat, Achmat Ya’ala, didampingi Camat
Tanjung Priok, Muhammmad Effiskal serta Lurah Tanjung Priok, Ma’mun, memonitor
kegiatan PSN di RW 03, Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selain melaksanakan kegiatan PSN, dalam
kesempatan itu, Walikota beserta rombongan juga melaksanakan kegiatan Gerakan Pungut
Sampah (GPS) serta Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).
Dalam sambutnnya Walikota Jakarta Utara, Rustam
Effendi mengajak warga setiap Jumat pagi untuk melakukan 3 kegiatan setiap yaitu
olahraga, GPS dan PSN yang di dalamnya ada gerakan menutup, mengubur dan mengguras
tempat-tempat yang dapat dijadikan tempat berkembang biakan nyamuk Aedes Agepty
pembawa virus DBD.
“Nyamuk
tidak memandang usia dan jabatan, siapa saja bisa kena gigitannya dan
terjangkit DBD. Kalau tidak segera diberantas maka bisa berkembang biak. Oleh
karena itulah, mari kita jaga kebersihan dan rutin melaksanakan kegiatan PSN di
lingkungannya masing-masing,”kata Walikota.
Selain itu, Walikota juga mengajak warga untuk
terus melaksanakan pemilahan sampah atau mengelola sampah dengan baik.
“Dengan melaksanakan pengelolaan sampah dengan
baik, maka volume sampah dapat di tekan baik yang ada di tempat pembuangan sampah
sementara di Jalan Bugis maupun yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA)
Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Seusai memberikan sambutan, Walikota bersama rombongan
beserta kader jumantik secara door to door memeriksa tempat-tempat penampungan
air di rumah warga.
“Setelah dipastikan tidak terdapat jentik nyamuk,
dan agar penampungan air yang ada tidak dijadikan sebagai tempat perkembang
biakan nyamuk, saya berikan bubuk abate, kepada rumah warga yang dinyatakan
bebas DBD langsung ditempelkan stiker bebas DBD,”ujar Walikota kepada kader
Jumantik dan penghuni rumah.
Kasus DBD
Terkecil
Sementara, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Utara, Bambang Suheri menambahkan, untuk kasus DBD di wilayah Kota Jakarta
Utara hingga saat ini tercatat 173 kasus DBD. Sedangkan di Kelurahan Tanjung
Priok ada 6 kasus DBD, dan satu positif Ape. Untuk yang positif APE, maka pada
hari ini kita langsung laksanakan Fogging.
“Dari lima kota dan kabupaten di DKI Jakarta, Kota Jakarta
Utara dalam hal ini boleh dikatakan paling sedikit atau bisa dikatakan masih
aman kasus DBD.
Namun begitu, kita jangan sampai lengah karena
berdasarkan prediksi pada bulan Maret ini akan terjadi peningkatan kasus DBD.
Sebagai langkah antitisipasi peningkatan DBD yakni dengan mengiatkan PSN,” kata
Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar