Rabu, 29 April 2015

500 Buruh Geruduk Kantor Walikota

Jakarta-Ratusan massa buruh yang berasal dari industri sekitar Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung serta Kawasan Industri Ancol, Rabu (29/04/2015) mendatangi kantor wali kota Jakarta Utara untuk mengungkapkan sejumlah pelanggaran yang terjadi dan menuntut peningkatan kesejahteraan para pekerja di tempat tersebut.

Organisasi buruh yang mendatangi Kantor Walikota Jakarta Utara diikuti oleh beberapa organisasi buruh, yakni Federasi Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP)‎, Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992, dan Federasi Serikat Pekerja Independen (FSPI).

Ketua DPC SPN Jakarta Utara, Muhammad Halili‎, mengatakan, aksi yang mengerahkan hingga 500 massa buruh tersebut dimaksudkan untuk membuka mata pemerintah untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh dan sejumlah pelanggaran yang dilakukan perusahaan kepada buruh.
"Persoalan outsourcing bagi para buruh yang sudah bekerja dan mengabdi puluhan tahun. Saat ini hampir semua perusahaan di KBN menetapkan komposisi 80 persen pekerja outsourcing dan hanya 20 persen saja yang memiliki status karyawan tetap,"kata Hailli

Sementara itu, Ketua Federasi Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Jumisih, meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara terutama dari Suku Dinas Tenaga Kerja untuk melakukan blusukan ke perusahaan-perusahaan yang bermasalah di KBN, supaya mereka juga mengetahui persoalan apa yang kami alami saat ini.

Ditambahkan Ketua SBSI 1992,  Thomas Aquino, dalam kesempatan itu meminta kepada para pengusaha di KBN tidak lagi melakukan pemberangusan atau Union Busting kepada para buruh yang ingin bergabung ke dalam serikat pekerja.

"Masih banyak ditemui sejumlah perusahaan yang tidak membayarkan hak-hak buruh untuk mendapatkan upah yang seharusnya ia dapatkan.Berbagai intimidasi dan tekanan sering ‎dialami oleh teman-teman pekerja yang ingin memperjuangkan kesejahteraannya, mulai dari pemutusan kontrak sepihak tanpa penyebab yang jelas, ataupun pengurangan jumlah gaji yang didapat," katanya.

Perwakilan buruh kemudian diterima untuk beraudiensi oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Junaedi. Junaedi menuturkan, hampir 40% kawasan industri berada di Jakarta Utara dan aksi kali ini bisa dibilang pra May Day karena peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei mendatang.

"Apa yang disampikan Bapak dan Ibu pada hari ini selanjutnya kita laporkan ke pimpinan dan berupaya untuk melakukan kordinasi serta mengundang perusahaan terkait," ungkapnya.

Kasudin Nakertrans, Hadi Wijaya  menjelaskan, beberapa tuntutan buruh sudah mulai kita tindak lanjuti ke pengelola KBN. Kendati hanya memiliki 11 orang pengawas dan jumlah perusahaan di Jakut mencapai 5.000 namun itu tidak menjadi alasan kami untuk tidak mengoptimalkan pengawasa

"Memang  permasalahan yang dialami buruh cukup banyak dan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya,"terang Hadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar