Jokowi bagikan buku kepada anak sekolah di Rusun Muara Baru |
Jakarta-Setelah blusukan di
Taman Waduk Pluit, Penjaringan Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo, kunjungi Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Muara Baru, di RW 17 Kelurahan
Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat ( 7/3/2014 ).
Turut mendampingi Gubernur DKI, Kepala Dinas Perumahan dan
Gedung DKI Jakarta, Yonathan Pasundan,Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono,
Sekretaris Kota ( Sekko ) Jakarta Utara, Junaedi, Kepala Suku Dinas Sosial
Jakarta Utara, Ika Lestari Adji, Camat Penjaringan, Rusdiyanto, serta Lurah
Penjaringan, Suranta.
Kedatangan mantan Walikota Solo itu sempat menghebohkan para
penghuni rusun yang langsung mengerubungi. Kesempatan itu spontan dimanfaatkan
warga untuk mengeluhkan kondisi rusun yang kekurangan pasokan air bersih.
Selama ini, walaupun ada instalasi air sudah terpasang, namun suplai yang diberikan hanya selama 10 jam setiap harinya. Yakni, mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 sore. Kemudian, air yang disalurkan pun baru sebanyak 50 kubik untuk dialirkan ke sekitar 400 KK yang menempati 4 tower Rusun.
Selama ini, walaupun ada instalasi air sudah terpasang, namun suplai yang diberikan hanya selama 10 jam setiap harinya. Yakni, mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 sore. Kemudian, air yang disalurkan pun baru sebanyak 50 kubik untuk dialirkan ke sekitar 400 KK yang menempati 4 tower Rusun.
"Air ngalirnya sampai sore doang pak jam 5. Gak
semuanya juga dapet, cuma paling dapet seember terus berhenti," keluh Nia
(55), salah seorang penghuni rusun kepada Jokowi.
Ketua RT 16/17 Penjaringan, Mudakir, membenarkan hal yang dikeluhkan oleh warganya. Selama ini, suplai dari PDAM setiap harinya hanya mengalirkan suplai hanya sampai pukul 17.00 saja dan air yang dialirkan pun tidak banyak. Hal itu dirasakan tidak mencukupi kebutuhan 400 KK yang menghuni rusun.
"Setiap hari harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan, karena paling banyak hanya dapat 5 ember. Untuk satu pikul atau 2 galon air Rp 4ribu harganya, paling tidak warga beli 4 pikul setiap hari," katanya.
Dihadapan Jokowi, salah seorang petugas PAM Jaya, Tri Kurniawan, menjelaskan, kendala yang terjadi di rumah susun Muara Baru karena kekurangan pipa instalasi untuk menyedot air dari waduk Pluit menuju rusun. Saat ini, instalasi pengolahan air yang terdapat di Rusun Muara Baru, memproduksi 50 m3 kubik untuk 400 KK.
Ketua RT 16/17 Penjaringan, Mudakir, membenarkan hal yang dikeluhkan oleh warganya. Selama ini, suplai dari PDAM setiap harinya hanya mengalirkan suplai hanya sampai pukul 17.00 saja dan air yang dialirkan pun tidak banyak. Hal itu dirasakan tidak mencukupi kebutuhan 400 KK yang menghuni rusun.
"Setiap hari harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan, karena paling banyak hanya dapat 5 ember. Untuk satu pikul atau 2 galon air Rp 4ribu harganya, paling tidak warga beli 4 pikul setiap hari," katanya.
Dihadapan Jokowi, salah seorang petugas PAM Jaya, Tri Kurniawan, menjelaskan, kendala yang terjadi di rumah susun Muara Baru karena kekurangan pipa instalasi untuk menyedot air dari waduk Pluit menuju rusun. Saat ini, instalasi pengolahan air yang terdapat di Rusun Muara Baru, memproduksi 50 m3 kubik untuk 400 KK.
"Idealnya kita punya dua pipa untuk mencukupi kebutuhan
warga. Kalau itu ada, air dapat mengalir 24 jam penuh," jelasnya.
Mendengar keluhan warganya, Jokowi kemudian terlibat pembicaraan serius dengan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI, Yonathan Pasodung. Tak berselang lama, Jokowi pun mengangkat telepon dan terdengar menginstruksikan sesuatu untuk menangani keluhan air yang disampaikan warga.
Ketika dikonfirmasi, Gubernur DKI Jakarta, membenarkan bahwa ada keluhan warga penghuni rusun soal kurangnya suplai air bersih. Namun dirinya mengatakan sudah menghubungi Direktur Utama PAM Jaya, Sriwidayanto Kaderi.
Mendengar keluhan warganya, Jokowi kemudian terlibat pembicaraan serius dengan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI, Yonathan Pasodung. Tak berselang lama, Jokowi pun mengangkat telepon dan terdengar menginstruksikan sesuatu untuk menangani keluhan air yang disampaikan warga.
Ketika dikonfirmasi, Gubernur DKI Jakarta, membenarkan bahwa ada keluhan warga penghuni rusun soal kurangnya suplai air bersih. Namun dirinya mengatakan sudah menghubungi Direktur Utama PAM Jaya, Sriwidayanto Kaderi.
"Ini tadi sudah ditanya, yang lain tidak ada masalah
apa-apa, cuma kurang air saja. Sudah disampaikan, katanya seminggu akan
diselesaikan," tukas Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar